RADARMUKOMUKO.COM - Kapal Titanic adalah salah satu kapal pesiar terbesar dan termewah pada zamannya.
Namun, pada tanggal 14 April 1912, kapal ini menabrak sebuah gunung es di Samudra Atlantik dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam. Lebih dari 1.500 orang tewas dalam tragedi ini.
BACA JUGA:3 Orang Kalimantan Utara Temukan Harta Karun Emas Peninggalan Kerajaan
Namun, apa yang terjadi dengan gunung es yang ditabrak oleh Titanic? Mengapa gunung es itu tidak hancur atau meleleh setelah tabrakan dahsyat itu? Apakah gunung es itu masih ada hingga sekarang?
Para ahli mengatakan bahwa gunung es yang ditabrak oleh Titanic berasal dari Greenland.
Gunung es itu terbentuk dari lapisan salju yang menumpuk selama ribuan tahun dan berubah menjadi es tebal.
Gunung es itu kemudian terlepas dari gletser dan mengapung di laut.
Gunung es itu memiliki ukuran yang sangat besar, sekitar 100 meter panjangnya dan 30 meter tingginya. Namun, hanya sepertiga bagian atasnya saja yang terlihat di permukaan air. Sisanya berada di bawah air.
Ketika Titanic menabrak gunung es itu, kapal tersebut mengalami kerusakan parah di lambungnya.
Namun, gunung es itu tidak mengalami kerusakan yang signifikan.
BACA JUGA:Unik, Manusia Makan Besi 1 Kg Tiap Hari Hingga Tidak Pernah Tidur
Hal ini karena gunung es itu memiliki massa dan kepadatan yang jauh lebih besar daripada kapal.
Selain itu, gunung es itu juga memiliki suhu yang sangat dingin, sekitar -20 derajat Celsius.
Suhu ini membuat gunung es itu tidak mudah meleleh atau pecah.
Gunung es itu juga memiliki struktur kristal yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menahan benturan.