Setelah tabrakan itu, gunung es itu terus mengapung di Samudra Atlantik.
BACA JUGA:Ini Kejadian di Rumah Dinas Sekda Mukomuko, Beruntung Cepat Diketahui
Namun, gunung es itu tidak bertahan lama. Para ahli memperkirakan bahwa gunung es itu meleleh dalam waktu sekitar satu tahun.
Hal ini karena gunung es itu terpapar oleh suhu udara dan air yang lebih hangat, serta gelombang dan arus laut yang kuat.
Gunung es itu juga dapat terpecah menjadi potongan-potongan kecil akibat tabrakan dengan benda lain atau perubahan tekanan.
Gunung es yang ditabrak oleh Titanic adalah salah satu dari ribuan gunung es yang bergerak di Samudra Atlantik setiap tahunnya.
Gunung es ini merupakan ancaman bagi kapal-kapal yang melintasi jalur tersebut.
BACA JUGA:Wajib diketahui, Mandi Tidak Pakai Sabun Disinyalir Badan Tidak Bau, Benarkah ?
Untuk mencegah tragedi serupa terulang, para pelaut menggunakan radar, sonar, satelit, dan pesawat untuk mendeteksi keberadaan gunung es.
Selain itu, ada juga organisasi internasional yang bertugas untuk memantau dan memberi peringatan tentang gunung es.
Gunung es yang ditabrak oleh Titanic mungkin sudah tidak ada lagi sekarang.
Namun, kisahnya tetap menjadi misteri dan legenda yang menarik bagi banyak orang.
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : nationalgeographic.grid.id dan news.okezone.com