Globe ini juga menampilkan nama-nama tempat, sungai, gunung, laut, pulau, dan lain-lain dalam bahasa Arab dan Latin. Globe ini merupakan karya seni dan ilmu pengetahuan yang luar biasa, namun sayangnya hilang atau hancur selama penaklukan Sisilia oleh Kaisar Romawi Suci Friedrich II pada tahun 1223.
BACA JUGA:Tembok Kamar Mandi Mulai Ditumbuhi Jamur? Gunakan Bahan Ini Dijamin Jamur di Tembok Akan Hilang
Meskipun demikian, peta globe Al-Idrisi masih dapat dilihat dalam bentuk buku yang disebut Kitab Nuzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq atau Buku Hiburan bagi Orang yang Ingin Menjelajahi Dunia.
Buku ini berisi 70 peta regional yang dapat disusun menjadi satu peta dunia lengkap.
Buku ini juga berisi deskripsi rinci tentang berbagai tempat dan budaya di dunia, yang didasarkan pada sumber-sumber sejarah, sastra, dan laporan para penjelajah dan pedagang.
BACA JUGA:Tembok Kamar Mandi Mulai Ditumbuhi Jamur? Gunakan Bahan Ini Dijamin Jamur di Tembok Akan Hilang
Peta globe Al-Idrisi menjadi inspirasi bagi para ilmuwan dan penjelajah Eropa yang ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia.
Pada abad ke-15 dan ke-16, peta globe mulai dibuat dengan lebih banyak dan lebih canggih oleh para ahli kartografi Eropa, seperti Martin Behaim, Gerardus Mercator, Abraham Ortelius, dan lain-lain.
Peta globe ini membantu perkembangan ilmu pengetahuan, navigasi, perdagangan, dan eksplorasi di seluruh dunia.
BACA JUGA:Mengenal Suku Hazara Afghanistan, Hidup Dalam Teror dan Ketidakpastian
Sampai sekarang, peta globe masih digunakan sebagai alat bantu belajar dan mengajar geografi.
Peta globe juga menjadi simbol perdamaian dan persatuan antara bangsa-bangsa di dunia.
Peta globe mengingatkan kita bahwa kita semua tinggal di planet yang sama dan saling terhubung satu sama lain.
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : id.wikipedia.org dan tirto.id