RADARMUKOMUKO.COM - Dunia pendidikan di wilayah Sumatera Barat(Sumbar) tercoreng oleh ulah salah satu murid Sekolah Dasar(SD) 07 Sariak Laweh Yang "macaruik" ( berkata kasar,red) kepada salah satu dewan guru disekolah tersebut, saat guru tengah mengajar.
Aksi ini banyak mendapat tanggapan di berbagai pihak.
Ada yang menyebut murid yang "bacaruik" tersebut merupakan salah satu anak pejabat di wilayah Sumbar.
Hal tersebut, membuat murid berani berkata kasar terhadap guru.
BACA JUGA:Suku Dinka, Asal Manusia Tertinggi di Dunia, Menyusut Karena Perang
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mengaku murid yang “bacaruik” ke guru bukan anak pejabat atau punya bekingan.
"Kabar di media sosial (medsos) bahwa pelajar (bacaruik) itu anak pejabat dan memiliki bekingan, saya pastikan itu tidaklah benar.
Kalaupun ada yang membeking-bekingi, bagi saya jika menyangkut adab dan mengancam kenyamanan guru mengajar, maka sanksi tegas harus ditegakkan,"kata Safarudfin.
Ditambabnya, peristiwa yang terjadi dinilai tak wajar, hal tersebut wajar menjadi asumsi publik lantaran murid SD berani kurang ajar dengan guru. Namun malah guru yang meminta maaf.
"Saya paham dengan perasaan khalayak luas, saya paham. Peristiwa itu wajar bikin masyarakat gusar dan geram. Seperti apa yang saya rasakan kini,” katanya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengaku telah memanggil seluruh jajaran terkait, terutama dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Limapuluh Kota terkait persoalan yang terjadi.
"Saya kecewa atas kejadian ini dan kasus ini bukan sepenuhnya kesalahan dari sang guru, terapi siswa juga ikut bersalah. Saya meminta seluruh pihak untuk tidak mengintervensi kasus ini,"Kata Bupati.
Menurut Safaruddin, bila seseorang manusia kehilangan rasa hormat kepada guru, maka ilmu akan lenyap.
"Pengetahuan tak akan lekat dikepala. Jika hilang karomah guru, maka hilang adab dan budi pekerti.