RADARMUKOMUKO.COM - Titanic adalah salah satu kapal penumpang terbesar dan termewah yang pernah dibuat pada zamannya.
Kapal ini dibangun di Belfast, Irlandia, oleh galangan kapal Harland and Wolff, atas pesanan dari perusahaan pelayaran White Star Line.
Titanic merupakan salah satu dari tiga kapal samudra kelas Olympic, bersama dengan saudara-saudaranya, Olympic dan Britannic.
Titanic memulai pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat, pada 10 April 1912.
Kapal ini mampu mengangkut 2.224 penumpang dan 892 awak kapal, dari berbagai kelas sosial dan latar belakang.
Di antara penumpangnya terdapat beberapa orang terkaya di dunia saat itu, seperti John Jacob Astor, Benjamin Guggenheim, dan Isidor Straus.
BACA JUGA:Ada di Bengkulu Memiliki Suasana Bak Pedesan Jawa, Ternyata Warganya Transmigran Dari Daerah Ini
Namun, pelayaran perdana Titanic berakhir dengan tragedi. Pada malam 14 April 1912, kapal ini diduga menabrak sebuah gunung es di Samudra
Atlantik Utara dan akhirnya tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam. Dari total 2.208 orang yang berada di kapal, hanya 712 orang yang selamat.
Sebagian besar korban tewas karena tenggelam atau kedinginan.
Tenggelamnya Titanic menimbulkan banyak pertanyaan dan kontroversi.
Salah satunya adalah mengapa kapal ini tidak dibuat secara massal atau diulang kembali oleh pembuatnya.
Ada beberapa alasan yang mungkin menjelaskan hal ini.
BACA JUGA:Ada di Bengkulu Memiliki Suasana Bak Pedesan Jawa, Ternyata Warganya Transmigran Dari Daerah Ini
Pertama, biaya pembuatan Titanic sangat mahal. Menurut Wikipedia, biaya pembuatan Titanic diperkirakan sekitar 7,5 juta poundsterling pada tahun 1912, atau setara dengan sekitar 400 juta poundsterling pada tahun 2020.