RADARMUKOMUKO.COM - Beragam suku bangsa di dunia dan beragam pula tradisi dan kebiasaan lainnya. Jika sebelumnya pernah mendengar suku yang membolehkan hubungan bebas, berbagi istri atau bebas poligami, seperti Suku Eksimo di Rusia ataupun suku di India.
BACA JUGA:Suku Aeta, Orang Pertama Filipina Menjadi Pengemis Hingga Terusir
Berbeda lagi dengan apa yang terjadi di Suku Mandi di Banglades.
Suku Mandi menganut sistem matrilinieal, dimana wanita adalah pemimpin atau kepala keluarga. Dimana istri dan anak perempuan adalah pewaris semua harta dalam keluarganya.
Suku ini membolehkan poligami atau sistem berbagi suami. Tentu ini lumrah terjadi dimana-mana, pria memiliki lebih dari satu istri.
Namun yang bikin geleng-geleng dan dianggap tradisi gila adalah, seorang pria Suku Mandi bisa menikahi ibu dan anak atau disebut Garo. Hingga laki-laki tersebut menjadi suami dari ibu dan anak sekaligus.
Bahkan suami dari ibu bisa menikahi anak diusia masih belia. Namun demikian, suami baru dapat memperlakukannya sebagai istri setelah sang anak mengalami pubertas.
Secara aturan adat Suku mandi, anak yang telah menjadi dewasa bukan lagi menjadi anak bagi orang tuanya.
BACA JUGA:Tradisi Melangun, Warga Suku Kubu Lewati Jalan Raya Sambil Mengemis
Anak ini menjadi imbalan bagi suami baru dari ibu untuk memuaskan kebutuhan dewasanya.
Juga dalam prakteknya, saat ibu menjadi janda ia tak boleh sembarangan menikah. Suami barunya harus satu garis keturunan dengan suami terdahulunya. Bisa saudara laki-laki, keponakan, atau sepupu kandung.
Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga tali kekerabatan, tali keturunan, dan kesatuan keluarga.
Mereka yakin tradisi berbagi suami bukan sekedar untuk kebutuhan hubungan badan saja, namun juga membantu sang ibu untuk menjaga kekayaan mereka.
Ibu dan anak perempuan akan mengandung dari laki-laki yang sama, melahirkan banyak anak dan mengumpulkan harta.
BACA JUGA:Kepala Suku Mengbetu Lonjong Bikin Melongo, Begini Cara Membentuknya