Para tahanan lalu dikurung dan beberapa minggu kemudian dibunuh, dimutilasi, lalu dagingnya dimakan dalam upacara ritual.
Tes DNA dari para korban di situs Templo Mayor menunjukkan mayoritas adalah orang luar, kemungkinan besar adalah tentara atau budak musuh yang ditangkap.
Tumbal sendiri ada beberapa kategori dan tujuan, Beda korban beda tujuan, jika jorban prajurit biasanya untuk dewa perang, jika anak-anak untuk dewa air dan hujan. Sedangkan tumbal wanita untuk dewa lainnya.
BACA JUGA:Ritual Suku Aztec, Tumbal Manusia Yang Dikenal SadisDi Tenochtitlan, tulang belulang lebih dari 40 anak ditemukan di sebuah situs yang mengelilingi piramida Tlaloc.
Selain itu, ritual ini memiliki tujuan lain dalam perluasan kerajaan abad ke-15 dan ke-16, yakni intimidasi. Pembunuhan ritual tawanan perang dan pameran tengkorak dalam skala besar adalah pengingat mendalam akan kekuatan kekaisaran dan luasnya kekuasaannya.
Selain melakukan praktik pengorbanan manusia, Suku Aztec juga diduga mempraktikan suatu bentuk ritual kanibalisme. Mayat korban yang telah menjadi hadiah bagi Dewa, diberikan kepada para bangsawan dan anggota masyarakat lainnya.
BACA JUGA:Cara Suku Himalaya Agar Cepat Hamil, Sebelum Menikah Berhubungan dengan 20 Pria
Epidemi pada akhrinyalah yang mengalahkan Suku Aztec. Epidemi yang menghabiskan Suku Aztec ini dinamakan cocolitzi. Dalam Bahasa Aztec disebut dengan Nahuatl.
Kata cocoliztli memiliki arti wabah penyakit. Serangan dari cocolitzi ini membuat 15 juta orang atau hampir 80 persen dari total populasi Suku Aztec terbunuh hanya dalam waktu lima hari.
Cocolitzi menyerang suku Aztec dengan memicu demam tinggi, sakit kepala dan pendarahan pada mulut, hidung hingga mata.*