Bahkan, wanita diperbolehkan untuk berganti pasangan.
Biasanya dalam mencari pasangan, ada acara petukaran, anak laki-laki dan perempuan Mosuo akan menari bersama, setiap gadis dapat memilih anak laki-laki untuk bersenag-senang denganya.
BACA JUGA:Suku di Rusia, Ritual Khusus Dalam Gelap Bebas Bercinta Secara Acak, Istri Sama-Sama
Jika pria itu menyukainya dulu, dia akan menyentuh tangan gadis itu untuk mengajaknya berdansa.
Jika gadis itu juga punya perasaan, dia akan menerima undangan itu dengan menyentuh tangan anak laki-laki itu lagi.
Setiap malam anak-anak Mosuo akan naik ke rumah gadis yang disukainya melalui tangga untuk masuk ke kamar tidurnya sampai pagi.
Mereka akan bersama sepanjang malam, namun harus pergi sebelum pagi.
BACA JUGA:Tradisi Suku Eskimo, Suami Pergi Berburu, Tamu atau Teman Boleh Tiduri Istri
Jika anak perempuan itu hamil, anak itu akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah ibu, kadang-kadang tanpa mengetahui siapa ayahnya.
Tidak seorang pun pernah menjadi ayah dari anak yang mereka ciptakan. Karena suku Mosuo tidak memiliki tradisi perkawinan, mereka tidak ada definisi "suami dan istri".
Namun, untuk menghindari masalah sosial, sejak 1970 pemerintah mendorong orang Mosuo untuk mengubah kebiasaan mereka.
BACA JUGA:Daftar 7 Suku Tertua di Indonesia, Salah Satunya Tinggal Nama, Nomor 2 Tak Disangka
Banyak wanita Mosuo dekat dengan pria lajang dan mulai menikah dan tinggal bersama keluarga barunya.
Konon kebiasaan wanita Suku Masuo ini ditengarai karena kisah pilu masa lalu mereka. Para wanita di sini sakit hati karena ditinggal suami saat melakukan perjalanan jauh.
Dulu para pria pergi mengembara untuk berdagang ke India tapi mereka tak kunjung kembali. Mulai dari situlah para wanita tak ingin ikatan resmi dengan para pria.*