BACA JUGA:Bukan Suku, Ini 9 Kota Terkenal Penghasil Wanita Cantik di Indonesia, Nomor 8 Idaman Pria
Suku Mentawai mempunyai tiga jenis rumah adat yang biasa digunakan. Ketiga jenis rumah tersebut adalah Uma, yaitu rumah yang berukuran besar, biasanya ditempati oleh 3 hingga 4 keluarga dalam satu rumah.
Jenis rumah yang kedua adalah Lalep, yaitu jenis rumah yang berukuran lebih kecil, dan biasa ditempati oleh 1 keluarga saja di dalam rumah tersebut. Kemudian jenis rumah yang ketiga adalah jenis rumah bernama Rusuk.
Makanan Pokok Sagu
Selama ini kebanyak orang mengetahui, sagu merupakan makanan pokok sebagian besar suku pedalaman Papua.
Tahukah kamu, Suku Mentawai juga mengonsumsi sagu sebagai bahan makanan pokoknya.
BACA JUGA:Mitos Gadis Suku Dayak Penuh Misteri, Pria Tak Bisa Pulang dan Bisa Kehilangan ‘Anu'
Sagu diolah oleh Suku Mentawai dengan cara dibakar, dan menjadi bahan makanan sehari-hari.
Selain sagu, daging hewan juga merupakan kebiasaan dari Suku Mentawai. Babi hutan, ayam, dan kijang adalah jenis daging yang dikonsumsi oleh masyarakat Suku Mentawai, mereka mendapatkannya dengan cara berburu di sekitar lokasi tempat tinggal mereka.
Seni Merajah Tubuh (Tato)
Suku Mentawai punya tradisi tato yang dianggap sebagai tato tertua di dunia.
Melansir dari situs GNFI, Seni lukis diatas kulit alias tato di suku ini telah ada sejak kedatangannya di Pantai Barat Sumatera yakni pada 1500 SM – 500 SM atau pada zaman Logam.
Banyak yang beranggapan bahwa tato berawal dari peradaban Mesir, yakni pada 1300 SM. Tato bagi masyarakat Suku Mentawai memiliki makna yakni keseimbangan.
BACA JUGA:7 Suku Ini Lakukan Cara Unik Agar Cantik, Bertato Hingga Leher Panjang
Oleh karenanya, objek seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di tubuh mereka.
Tidak seperti pada umumnya dimana pelukisan tato dapat selesai dalam waktu singkat, tato di Suku Mentawai memiliki 3 tahap.