BACA JUGA:Mengenal Suku Abui di NTT, Dijuluki 'Pemburu Kepala Manusia'
Masyarakat Dani yang tinggal di Lembah Baliem lebih suka disebut sebagai Suku Parim atau Suku Baliem. Mereka memiliki kerpecayaan terhadap roh. Setidaknya ada 2 roh keparcayaan masyarakat Dani, yaitu Suangi Ayoka yang merupakan roh laki-laki, dan Suangi Hosile yang merupakan roh perempuan.
Mereka juga mempercayai kekuatan sakti dari nenek moyang yang disebut dengan Atou. Kekuatan ini hanya diturunkan kepada anak laki-laki. Kekuatan tersebut meliputi 3 hal, yaitu kekuatan menyembuhkan penyakit, kekuatan menyuburkan tanah, dan kekuatan menjaga kebun.
Salah satu hal unik dari Suku Dani adalah cara mereka mengungkapkan kesedihan, terutama kesedihan karena rasa duka cita akibat ditinggal oleh anggota keluarga yang meninggal dunia.
BACA JUGA:4 Suku Asli Jambi, 'Beraroma' Minangkabau dan Sriwijaya
Sama seperti kebanyakan manusia pada umumnya, Suku Dani juga mengungkapkan kesedihan dengan cara menangis. Namun tidak sebatas itu, mereka juga melakukan hal ekstrim dengan memotong jari sebagai lambang kesedihan mendalam.
Memotong jari dianggap sebagai simbol rasa pedih terhadap anggota keluarga yang pergi. Selain itu, arti lain dari ritual ini adalah upaya untuk mencegah terulangnya kembali malapetaka yang telah merenggut anggota keluarga yang dicintai.
5. Suku Muyu
Suku Muyu bermukim di sekitar Sungai Muyu yang terletak di Timur Laut Merauke. Diperkirakan nama Mutu berasal dari kata “ok Mui” sebagai cara penduduk setempat untuk mengucapkan Sungai Mui. Mereka biasa menyampaikan kata ini ke orang Belanda. Kemudian “ok Mui” berubah pengucapannya menjadi Muyu.
Mata pencaharian Suku Muyu pada umumnya adalah berburu, menangkap ikan, mengolah sagu, dan beternak babi atau anjing. Sayangnya mereka tinggal di kawasan yang kurang subur, sehingga mereka sering kekurangan bahan makanan dan menyebabkan tingkat kematian penduduk Suku Muyu cukup tinggi.
BACA JUGA:30 Suku Asli Pulau Sulawesi, Diantaranya Dijuluki Manusia Laut Hingga Berjiwa Menaklukkan
Suku ini memiliki pemimpin tinggi yang merupakan ketua dalam kehidupan dan kepercayaan religiusnya. Di bawahnya, ada orang-orang yang berwibawa dan biasanya disebut sebagai Tomkot, bigman, atau keyepak.
6. Suku Korowai
Korowai adalah nama salah satu suku Papua yang menempati dataran redah sebelah selatan pegunungan Jayawijaya. Kelompok masyarakat Korowai tinggal disekitar rawa, hutan mangrove dan lahan basah.
Suku ini juga dikenal sebagai salah satu suku kanibal Papua. Orang-orang Korowai tidak mengenakan koteka seperti kebanyakan suku di Papua lain. Kehidupan mereke tercukupi oleh kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan. Keunikan Suku Korowai adalah tempat tinggalnya berada di rumah pohon.
BACA JUGA:7 Suku Tertua di Indonesia, Salah Satunya Hilang Secara Misterius