Popularitas Sawit Meningkat, Petani Enggan Menanam Padi

Kamis 25-05-2023,09:35 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM 2
Editor : Tim Redaksi RM 2

RADARMUKOMUKO.COM– Harga Sawit yang relatif tidak stabil dan lebih sering mengalami penurunan dibandingkan dengan kenaikan tidak menurunkan semangat para petani dalam menanam sawit.

Jika dibandingkan dengan menanam padi, masyarakat justru lebih senang untuk menanam sawit karena dari keuntungan sangat menggiurkan.

BACA JUGA:3 Fakta Unik Tentang Minyak Kelapa Sawit Yang Wajib Kamu Tahu

BACA JUGA:Uni Eropa ‘Blokir’ Kelapa Sawit, Jokowi Buka Suara

Selain itu, para petani juga memiliki cara yang sangat jitu untuk dapat mempertahankan kondisinya apabila harga sawit tiba tiba anjlok.

Adapun cara yang mereka lakukan adalah dengan tidak memanennya dalam kurun waktu tersebut.

Selain itu, faktor lain yang menjadi alasan mengapa sawit menjadi populer di berbagai wilayah di Indonesia karena terdapat target pasar yang cukup besar.

Melansir dari data yang ada, junlah Perusahaan perkebunan sawit di Indonesia pada tahun 2022 kian bertambah dan semakin banyak yang aktif.

Selain itu, apabila petani tetap menanam padi mereka menilai bahwa itu tidak cukup Komplit karena padi membutuhkan perawatannya ekstra mulai dari tahap persiapan lahan maupun masa panen.

BACA JUGA:Tren Konsumsi Sawit Domestik Terus Meningkat Sejak 6 Tahun Terakhir, Keberuntungan Atau Tantangan?

BACA JUGA:Petunjuk Budidaya Kelapa Sawit, Sudah Terbukti Hasilnya

Selain itu, terdapat pernasalahan lain yang terjadi seperti adanya serangan hama dan faktor lain yang menyebabkan gagal panen.

Tak hanya itu beberapa petani lain lebih memilih alih fungsi lahan mereka menjadi perkebunan kelapa sawit adalah adanya pola ikut ikutan terhadap petani lain yang lebih dahulu berganti komoditas tanaman perkebunan.

Dalam Publikasi Luas Panen dan Produksi Panen di Provinsi Jambi pada tahun 2021 Dijelaskan bahwa BPS memiliki cara untuk mengi STI masih data luas panen yaitu dengan Methode KSA.

Metode ini dilakukan dengan mengajak Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).*

Kategori :