14 November 2001, Hari Bersejarah bagi Megawati dan Mukomuko, Simak Kisahnya

Sabtu 20-05-2023,16:46 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

Disisi lain, Amirudin D juga mengutarakan bahwa penganugerahan gelar adat kepada Presiden RI ke 5, Megawati Soekarnoputri, bagian dari chemistry mempermudah lajunya perjuangan pemekaran Kabupaten Mukomuko. 

‘’Momen bersejarah ini pula yang mengantarkan berkat pemekaran Kabupaten Mukomuko melalui jalan pintas ke Jakarta,’’ ulasnya.  

Bermula dari peristiwa sakral, pemberian gelar adat, tokoh Tim Presidium Pemekaran Kabupaten Mukomuko terus menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan keluarga Megawati Soekarnoputri. 

BACA JUGA:Sosok Daeng Maleini Nama Bandara Mukomuko Pertama, Berdarah Jawa, Istri Seorang Sultan dari Kerajaan Indrapura

Kelanjutannya, Tim Presidium Pemekaran Kabupaten Mukomuko yang diwakili oleh tokoh masyarakat beserta pemuda, di antaranya Amandeka Amir dari Ipuh, Hadis YS tokoh dari Mukomuko. Badri Rusli dari Selagan Raya, Mursal dari Lubuk Pinang, Katab dari Pondok Suguh, dan masih banyak putra daerah yang berkontribusi dan tidak dapat saya sebutkan semuanya. Termasuk tokoh Mukomuko yang berdomisili di Jakarta, seperti pak Ichwan Yunus. 

‘’Singkat cerita tentang pemekaran, seusai penyematan gelar adat tersebut, kami sempat berbincang dengan Letjen Singa Dikane, suami dari Hendra, bibi Megawati Soekarno Putri. Beliau inilah menjadi jalan pintas kami menuju Jakarta. Yang kemudian ditindaklanjuti oleh pak Ichwan Yunus, pak Amandeka Amir, pak Hadis YS, pak Badri Rusli dan banyak lagi tokoh Mukomuko yang ada di Jakarta. Atas kebersamaan yang terbangun, akhirnya pada tahun 2003, Undang-Undang pemekaran diketuk palu, sehingga pulau daratan ini (Mukomuko) menjadi kabupaten,’’ demikian Amirudin D. *

Kategori :