IPUH , RADARMUKOMUKO.COM - Pemerintah Desa (Pemdes) Retak Ilir Kecamatan Ipuh, tahun 2023 ini kembali melanjutkan program ketahanan pangan yang bersumber dari DD 20 persen. Adapun program ketahanan pangan yang mereka kembangkan yaitu budidaya ikan nila. Menariknya, kolam yang mereka gunakan adalah Keramba Jaring Apung (KJA). Dan Lokasinya sangat strategis berada tepat di pinggir pantai Desa Retak Ilir, sekarang ini danau lokasi KJA tersebut sudah menjadi objek wisata. Di tahun 2022 lalu, sudah banyak masyarakat yang berkunjung ke KJA tersebut. Melihat kolam ikan yang tengah mereka kelola. BACA JUGA:Safari Ramadhan, Bupati Kunjungi Desa Terpencil BACA JUGA:Kenapa orang Jepang makan pake Sumpit?
Sesuai dengan perencanaan yang sudah mereka tetapkan dalam berkas APBDes. Tahun 2023 ini, mereka merehab danau (pendalaman danau) KJA. Selain menjadi program ketahanan pangan, danau KJA ini juga menjadi objek wisata. Karena lokasi KJA ini sangat strategis berada di pinggir pantai. Keberadaan danau yang mereka jadikan lokasi KJA ini, memang berpotensi untuk dikembangkan. Sekarang ini warga pengunjung wisata pantai di Desa Retak Ilir tidak hanya melihat pantai saja. Namun, mereka juga berkunjung ke KJA yang berisi ikan nila. Selain itu, ketika musim penyu pengunjung wisata juga bisa melihat langsung penangkaran penyu.
Kepala Desa (Kades) Retak Ilir, Putra Andeka, S.Kom mengatakan, tahun ini mereka menganggarkan Dana Desa (DD) sebesar Rp 20 juta untuk rehabilitas pendalaman danau KJA. Mereka berencana danau KJA ini bisa menjadi objek wisata. BACA JUGA:Inilah Daya Tampung Mahasiswa Baru Universitas Bengkulu Melalui Jalur SNBT Kedepan danau KJA ini bisa menjadi magnet atau penarik pengunjung wisatawan ke Desa Retak Ilir. Karena di Desa Retak Ilir tidak hanya ada wisata pantai saja. Namun, juga ada wisata kolam KJA yang dihiasi dengan ikan. "Kemarin kita sudah melaksanakan titik nol rehabilitas danau KJA tersebut. Sekarang kegiatan fisik rehab danau ini tinggal direalisasikan saja. Mereka menargetkan setelah danau KJA ini didalami bisa meningkatkan jumlah pengunjung," katanya.
Lanjutnya, program ketahanan pangan budidaya ikan nila dengan menggunakan KJA ini, selama ini sudah banyak dikunjungi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut pengunjung juga bisa memberikan pakan ikan. Dimana di sekitar kolam KJA ini ada masyarakat yang menjual pakan dengan harga yang cukup murah dan terjangkau. "Potensi wisata ini harus kita kembangkan. Selain menjadi tempat pengelolaan program ketahanan pangan. Danau KJA ini juga menjadi objek wisata. Jika tidak ada halangan rencananya kolam tersebut akan diisi dengan perahu bebek," tutupnya.*