AIR MANJUTO, RADARMUKOMUKO – Terkait isu permintaan sebagian dewan Guru SMPN 10 Mukomuko. Yang menginginkan Kepala SMPN 10 Mukomuko untuk lenser dari jabatannya. Camat Air Manjunto, Sugianto,S.Pd dan kades langsung turun gunung. Dengan melaksanakan rapat mediasi antara dewan guru dan kepala sekolah. Akan tetapi tetap saja hasil mediasi tidak menemukan hasil yang memuaskan bagi dewan guru SMPN 10 Mukomuko.
Pertemuan yang dihadiri oleh komite sekolah tersebut, tidak ditemukan permasalahan yang memberatkan kepala sekolah untuk lenser dari jabatannya. Karena permasalahan terjadi diduga adanya provokasi salah satu dewan guru. Diduga tidak suka dengan kehadiran kepala SMPN 10 Mukomuko Yeni Minarni,M.Tpd. Pertemuan tersebut dilangsungkan di Aula SMPN 10 Mukomuko, Minggu 19 Maret 2023, sekitar pukul 08.00 WIB.
BACA JUGA:Di Kecamatan Air Manjuto Baru Desa Ini, Pertama Salurkan BLT-DD
Hasil cek lokasi sekolah juga dalam kondisi kondusif, serta tidak terdapat permasalahan, sehingga rapat dapat dibubarkan oleh camat dan kepala desa.
Kades Agung Jaya, Hartono mengatakan buntut dari hasil rapat yang kurang memuaskan bagi dewan guru. Alhasil dewan guru melakukan aksi mogok mengajar. Siswa dibiarkan berkeliaran di luar kelas. Sebagian lagi di dalam kelas.
Terpisah, Ketua Komite SMPN 10 Mukomuko, Eko Budi Purwanto, mengirim surat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Mukomuko. Inti surat, menyampaikan kondisi di SMPN 10 Mukomuko tidak kondusif. Dan meminta kepala dinas melakukan pembinaan, mediasi atau tindakan lain demi kondusifnya managemen di SMPN 10 Mukomuko.
Camat Air Manjuto, Sugiyanto, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya masalah internal di SMPN 10. Demi membantu menyelesaikan masalah yang ada, camat mengundang pihak terkait.
BACA JUGA:Desa Tirta Mulya Belum Bisa Merealisasikan Semua Pembangunan, Hanya Gedung Ini!
‘’Awalnya kami mendapat informasi ada masalah di internal SMPN 10. Kami undang komite, kepala sekolah, guru dan tata usaha. Laporan dari kepala sekolah tidak ada masalah,’’ ujar Sugiyanto.
Hal senada disampaikan Kades Agung Jaya, Hartono. Ia mengatakan, pada Senin pagi, menyempatkan diri untuk datang ke SMPN 10. Tujuannya melihat kondisi yang ada. Tiba di sekolah, Kades melihat lingkungan sekolah dan beberapa ruang kelas. Tampak anak-anak sedang di luar kelas. Tidak belajar. Begitu juga dengan siswa yang ada dalam kelas. Juga tidak belajar. Selanjutnya Kades bertemu dan berbincang dengan kepala sekolah.
‘’Saya sengaja datang ke SMPN 10, karena dapat informasi gurunya mogok ngajar. Ternyata benar,’’ ungkap Hartono.
Sebagai alumni SMPN 10, Hartono mengaku prihatin dengan kondisi yang ada saat ini. Ia berharap, para pihak yang beda pendapat duduk bersama, menyelesaikan masalah yang ada. Kades yakin, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik.
BACA JUGA:Rakun Menjadi Penyebab Covid-19, Begini Menurut Ahli
‘’Guru itu orang-orang pintar, mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan berlarut-larut, kasihan dengan anak-anak,’’ demikian Hartono.
Ketua Komite SMPN 10 Mukomuko, Eko Budi Purwanto, belum bisa dimintai informasinya. Pesan WhatsApp yang dikirim, tidak direspon. Begitu juga saat dihubungi via telepon.*