MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Perayaan hari jadi Kabupaten Mukomuko sudah berjalan, keramaian dan kemeriahan HUT ke-20 ini mulai dirasakan masyarakat.
Sebab rangkaian kegiatan HUT diselenggarakan di berbagai tempat.
Terkhusus di komplek pemda Mukomuko yang menjadi pusat pameran dan pasar malam, tiap malam pengunjung tumpah ruah.
Puncaknya adalah pesta rakyat dengan menghadirkan artis yang dijadwalkan pada 25 Februari nanti.
BACA JUGA:Perdana, Festival Sarafal Anam HUT Mukomuko Diikuti Mak-Mak Majelis Ta’lim
Selain ditunggu-tunggu, biasanya kemeriahan HUT kabupaten juga menyisipkan kengerian di masyarakat terutama petani.
Adapun yang ditakutkan adalah anjloknya harga Tandan buah segar (TBS) sawit. Pada dasarnya tidak ada kaitan harga TBS dengan perayaan HUT.
Sebab harga TBS ditentukan oleh pergerakan pasar CPO global dan kebijakan pemerintah pusat. Namun tak dipungkiri, bertahun-tahun, harga TBS kerap turun bersamaan dengan HUT kabupaten dan hari besar lainnya.
Kendala petani saat ini adalah buah trek, produksi menurun hingga 75 persen.
Leganya petani dalam beberapa hari setelah dimulainya rangkaian kegiatan HUT, harga TBS mengalami kenaikan.
Berdasarkan rilis dari Dinas pertanian Mukomuko, harga TBS tertinggi saat ini sudah mencapai Rp 2.370 per-kg di pabrik PT.BMK. Terus PT. GSS Rp 2.350 per-kg, PT. SAP Rp 2.340 per-kg.
BACA JUGA:Desa Penarik Raih Penghargaan dari Kementerian Desa PDTT
Kadis pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT mengakui bahwa ada kenaikan harga TBS dalam seminggu terakhir.
Namun ia menegaskan, naik turunnya harga TBS tidak ada hubungannya dengan HUT kabupaten dan hari besar lainnya.
Jika sebelumnya harga TBS turun saat hari besar, itu terjadi secara kebetulan saja.