BACA JUGA:Terduga Teroris Yang Ditangkap di Mukomuko, Kerja Sebagai Kuli Bangunan Serabutan
Nara sumber yang dapat dipercaya ini juga menceritakan awal mula Hr berada di Bandar Jaya. Pertama kali Hr masuk Mukomuko, tepatnya di Bandar Jaya, sekitar tahun 2021.
Ketika itu, Hr mendapat pekerjaan memasang plafon, gedung serbaguna. Hasil pekerjaan cukup memuaskan.
Tidak lama kemudian, Hr mendapat order membangun 1 unit rumah. Rumah yang dibangun milik warga Bandar Jaya. Pemilik rumah cukup puas dengan hasil kerja Hr.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga yang meminta Hr membangun rumah.
Ketika sedang ada order kerja, Hr tinggal di Bandar Jaya. Setelah pekerjaan selesai, kembali ke Lampung. Hal itu terus berlangsung hingga hampir 2 tahun terakhir.
Pertama kali datang, 2021 lalu, Hr melapor dengan pemerintah desa setempat. Setelah bolak-balik Mukomuko-Lampung, Hr tidak lapor lagi. Begitu juga dengan tukang yang dibawanya, tidak dilaporkan.
‘’Hingga akhir 2022, mungkin lebih dari 5 rumah yang dibuat oleh Hr. Mulai dari nol hingga selesai. Dia tinggal di Bandar Jaya, bukan sebagai warga, atau domisili, tapi karena pekerjaan,’’ ujarnya.
Di Bandar Jaya, banyak warga yang berasal dari Lampung. Ada yang merupakan orang asli Lampung, banyak juga kelahiran Lampung, keturunan Jawa.
BACA JUGA:Program PTSL di Mukomuko Terganjal Peta Indikatif PPIB
BACA JUGA:Beredar Isu Pengamanan Terduga Teroris di Mukomuko
Ada diantara mereka memiliki hubungan keluarga dengan Hr. Melalui hubungan keluarga ini, Hr mendapat order pekerjaan di Bandar Jaya.
Ketika mendapat order kerja, Hr tidak mempekerjakan warga setempat. Tapi kerap mengajak tukang juga dari Lampung.
Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, 10 hingga 30 orang. Tergantung order yang ada. Dengan jumlah pekerja yang banyak, pekerjaan cepat selesai.
Kades Bandar Jaya, Marjuni, mengaku terpukul dengan kejadian ini. Selaku Kades, Marjuni merasa Kecolongan.
Selama sekitar 1 tahun menjadi Kades, Hr tidak pernah melapor. Kejadian ini, menjadi pengalaman berharga untuk tidak terulang lagi. Sedikit beruntung, Bandar Jaya, tidak dijadikan tempat merakit bom.