MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Driver alias sopir mobil dinas pejabat, sosok penting yang perlu diperhitungkan dalam pemerintahan. Seorang driver pejabat publik tidak bisa sembarangan orang atau kaleng-kaleng.
Praktisi Hukum Tata Negara Muslim Caniago, SH., MH di Mukomuko, Kamis, 22 Desember 2022, menyampaikan bahwa banyak yang belum tahu bahwasanya seorang sopir pejabat bagian penting untuk diperhitungkan dalam pemerintahan. Ini penting, untuk menciptakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pejabat dalam melaksanakan tugas.
BACA JUGA:Kapolres Pimpin Apel Persiapan Pengamanan Nataru
Di samping memiliki skill pengalaman di atas aspal, hafal jalan, pandai parkir. Para sopir pejabat juga wajib mempunyai kemampuan di bidang administrasi, manajemen organisasi, manajemen risiko, disiplin dan bisa merawat kendaraan, leadership serta pandai menjaga rahasia.
Menurut Muslim Caniago, ada empat poin penting yang menjadi kriteria utama dalam memilih sopir pejabat. Pertama, seorang sopir pejabat seharusnya diseleksi melalui tes psikologi. Tes kejiwaan ini penting untuk memastikan kondisi kejiwaan sopir.
BACA JUGA:Warga Berdatangan, Menyaksikan Pembongkaran Barang Busuk di Kuburan Pasar Mukomuko
‘’Tes psikologi ini penting bagi para sopir, untuk mengukur kondisi kejiwaannya,’’ ungkap Muslim.
Kemudian, track record (rekam jejak) seorang sopir pejabat juga mesti dilakukan penelusuran. Untuk memastikan bidang keamanan dan kenyamanan pejabat selama berkendara.
Alasan perlunya penelusuran track record, setidaknya dapat memastikan sopir benar-benar memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya serta untuk mengetahui lebih jauh tentang kepribadiannya.
Selain itu, keharusan lisensi. Menurut Muslim, sopir seorang pejabat dapat dipastikan bahwa kemampuan yang dimiliki teruji dengan dibuktikan memiliki sertifikat yang disertai Surat Izin Mengemudi (SIM).
BACA JUGA:Jalan Provinsi di Mukomuko Terancam Putus, Begini Kondisinya
Terakhir, sopir pejabat mesti berjiwa disiplin dan sehat. Dikatakannya, seorang sopir yang disiplin dan sehat ini cukup menentukan keselamatan, kenyamanan dan keamanan pejabat selama berkendara.
‘’Banyak kasus kecelakaan yang dialami pejabat akibat kelalaian sopir. Kejadian-kejadian yang sudah terjadi sebelumnya cukup menjadi pengalaman berharga bagi kita semua agar tidak terjadi lagi hal serupa,’’ urainya.
Disisi lain, untuk sopir pejabat juga dituntut bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sopir pejabat juga dari kalangan yang profesional dan kompeten.
‘’Setidaknya, ketika ingin melakukan perjalanan penting, sopir diharuskan untuk menjalani cek kesehatan,’’ ulasnya. (nek)