LUBUK PINANG, RADARMUKOMUKO.COM - Beberapa bulan terakhir pemilik ternak di Kabupaten Mukomuko di hebohkan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK). Dimana ratusan ekor ternak warga jenis sapi yang mati akibat penyakit PMK tersebut. Kini pemilik ternak di Kabupaten Mukomuko kembali di hebohkan dengan penyakit Lump Skin Desease (LSD). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko, sudah 27 ekor hewan ternak warga yang terjangkit LSD. Diantaranya ternak milik warga di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Seperti yang di sampaikan oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Mukomuko, Diana Nurwahyuni, penyakit LSD tersebut sudah menyebar di tiga desa di tiga kecamatan. Diantaranya Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Tanjung Mulya, Kecamatan XIV Koto dan Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.
''Penyakit LSD ini penyakit jenis baru terhadap ternak. Jadi ternak yang terjangkit penyakit ini harus dikarantina agar tidak menyebar. Ini perlu di perhatikan bagi pemilik ternak di Desa Sumber Makmur, Tanjung Mulya dan Kelurahan Koto Jaya,'' ujar Diana.
Lanjutnya, upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, yakni karantina hewan. Termasuk vaksinasi dan pembatasan lalu lintas hewan ternak. Untuk vaksinasi, kata Diana, pihaknya masih menunggu bantuan vaksin dari pemerintah pusat. Karena di Bengkulu baru Kabupaten Mukomuko yang ditemukan penyakit ini. Dengan ini ia mengimbau pada pemilik ternak yang ternaknya terjangkit LSD tidak boleh keluar masuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Pasalnya kasus penyakit LSD ini belum ada di kabupaten lain di provinsi ini.
''Tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD lebih tinggi dibandingkan PMK dan biasanya terjadi pada anak hewan ternak. Ciri hewan yang terjangkit LSD, yakni cacar dan kulit pecah, namun tingkat penularan penyakit ini tidak setinggi penyakit mulut dan kuku,'' terang Diana. (api)