XIV KOTO, RADARMUKOMUKO.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, mengusulkan Kecamatan XIV Koto mendapatkan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit. Karena beberapa lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut masuk dalam Survei Investigasi Desain (SID). Tidak hanya Kecamatan XIV Koto saja yang di usulkan, melainkan Kecamatan Air Manjuto dan Kecamatan Selagan Raya, yang juga masuk dalam SID. Dari tiga kecamatan ini ada seluas 1.600 hektare yang di usulkan kepada pemerintah Provinsi Bengkulu untuk di usulkan ke pemerintah pusat pada 2023 mendatang. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Sekretarisnya, Elxandi Utria.
Ada seluas 2.600 hektare lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang berada di daerah irigasi teknis yang masuk dalam SID pemerintah pusat. Lahan seluas 2.600 hektare tersebut tersebar di Kecamatan XIV Koto, Air Manjuto dan Selagan Raya.
Dari seluas 2.600 hektare lahan yang masuk SID itu, baru 956,93 hektare lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang telah dicetak menjadi sawah. Dan itu melalui program cetak sawah baru sejak dua tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2017 sampai 2019.
"Masih ada sekitar 1.600 hektare lebih lahan yang masuk dalam SID yang belum dicetak menjadi sawah. Untuk itu semuanya kita usulkan program cetak sawah baru kepada pemerintah pusat," ujarnya.
Dijelaskannya juga, lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa seluas 2.600 hektare tersebut sebelumnya sebagai lahan persawahan karena berada di daerah irigasi teknis. Namun seiring waktu lahan tersebut beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa. Karena tidak memperoleh sumber pengairan dari irigasi teknis. Kemudian pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi secara bertahap membangun jaringan irigasi tersier di lokasi tersebut. Agar air irigasi dapat mengalir ke seluruh lahan dalam daerah irigasi teknis.
"Saat ini lahan perkebunan kelapa sawit dalam daerah irigasi teknis tidak beralih fungsi. Makanya kita usulkan program cetak sawah baru supaya mengembalikan fungsi lahan tersebut seperti sebelumnya sebagai lahan persawahan," ungkap Elxandi. (api)