RADARMUKOMUKO.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko memberikan edukasi dan pengetahuan tentang kebencanaan melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana alam dan sosial di Hotel Madiyara, Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Rabu (19/10/2022).
Sosialisasi mitigasi bencana untuk mengurangi risiko apabila terjadi bencana tersebut dibuka oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak. CA., CPA. Dihadiri Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), dinas instansi terkait, perwakilan desa rawan bencana serta beberapa organisasi masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA menyampaikan, bahwa tidak satu pun orang yang dapat memastikan kapan bencana alam akan terjadi. Namun, bencana alam bisa saja terjadi seketika dan perlu diwaspadai bersama.
‘’Bencana alam bukan untuk ditakuti, tetapi perlu diwaspadai,’’ tegasnya.
Disamping itu, kata Bupati, sosialisasi dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan bagian dari tugas penting. Agar masyarakat bisa paham dan selalu waspada dini.
Tak kalah penting, Bupati juga mengajak semua pihak dapat memberikan informasi secara berimbang, akurat, sehingga tidak menambah duka dan rasa takut.
"Kalau informasi didapat di media, mohon maaf terkadang masyarakat kita itu hanya membaca judulnya, kadang-kadang itu belum baca isinya beritanya. Dengan membaca judul, informasi sudah ke mana-mana," ujarnya.
Dengan demikian, Bupati berharap melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana, narasumber dapat memberikan materi-materi tentang mitigasi dan hasilnya betul-betul bisa diteruskan ke tengah-tengah masyarakat. Setidaknya, dapat disosialisasikan kembali dimulai dari keluarga masing-masing. Sebab Kabupaten Mukomuko, merupakan daerah rawan bencana. Karena daerah ini berada di sepanjang garis pantai.
"Yang jelas kita selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam baik gempa maupun sunami," pungkasnya.
Kepala BPBD Mukomuko, Ramdani,SE, M.Si mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan lantaran di akhir-akhir ini Provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Mukomuko menjadi trending topic pembicaraan masyarakat dengan isu bencana gempa.
Bahkan bulan yang lalu sempat sangat mengkhawatirkan masyarakat di Provinsi Bengkulu dan di Kabupaten Mukomuko. Terlebih lagi, kata Ramdani sejak dua bulan sampai dengan sekarang ini pihaknya melihat kondisi cuaca yang sangat ekstrem yaitu curah hujan yang terus-menerus terjadi.
Bukan saja yang berada di wilayah Provinsi Bengkulu tapi hampir berada di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Kabupaten Mukomuko. Dengan kondisi itu, ia mengaku telah melakukan berbagai kegiatan mitigasi bencana dengan menggandeng BMKG Provinsi Bengkulu.
"Bahkan beberapa hari lalu kami juga mengadakan apel dalam rangka menghadapi bencana di Kabupaten Mukomuko. Dan Rabu ini, kami kembali mengundang perwakilan dari masyarakat yang ada di 16 desa dalam wilayah zona merah, kemudian ada anak sekolah SMP dan SMA, organisasi-organisasi masyarakat yang saat ini aktif, Tagana, PMI, dan pihak terkait lainnya," kata Ramdani.
Selain itu, ia juga mengatakan, tujuan kegiatan mitigasi bencana memiliki dasar hukum yaitu Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 21 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana.