RADARMUKOMUKO.COM – Sejak beberapa waktu terakhir, warga di beberapa desa tidak leluasa beraktivitas di kebun. Seperti dialami warga Desa Bunga Tanjung, Batu Ejung, Lubuk Bento, Air Berau hingga Desa Tunggang. Pasalnya Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae yang belakangan ini ramai dibicaranya, diduga terus muncul dan berkeliaran di kawasan perkebunan masyarakat maupun kebun perusahaan. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, karena sebagian besar masyarakat merupakan pekerja atau pemilik kebun, terutama sawit.
Seperti disampaikan salah seorang anggota DPRD Mukomuko yang berasal di wilayah tersebut, Kabri, menurutnya dua minggu terakhir harimau selalu berkeliaran di kawasan perkebunan, ini dibuktikan dengan ditemukan bekas jejak harimau yang baru. Bahkan belakangan ini jejaknya semakin mendekat ke wilayah pemukiman masyarakat. Dampaknya warga was-was untuk mengolah kebunnya.
‘’Sekarang semakin meresahkan, terakhir bekas jejak harimau ini sudah ditemukan mendekat di wilayah Pondok balai yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari desa. Sebelumnya sudah sering ditemukan, tapi masih agak jauh,’’ kata Kabri.
Terkait dengan hal ini, maka diharapkan pihak terkait atau BKSDA agar dapat mengambil langkah cepat mengatasi persoalan ini, jangan sampai ada korban manusia. Atau sebaliknya kalau terus menerus dalam ketakutan, warga bisa berbuat nekat yang bisa mengancam kelestarian harimau tersebut.
‘’Kita minta BKSDA segera turun mengatasinya, jangan sampai warga ada yang jadi korban, atau nanti warga yang menganiaya harimau tersebut. Karena dampaknya aktivitas berkebun tidak bisa dilakukan secara normal,’’ tegasnya.
Juga salah seorang warga Nasri mengakui, dua hari lalu ia menemukan bekas harimau yang baru saja melintas di dekat perkebunan. Dilihat dari berkasnya ukuran harimau ini cukup besar dan kemungkinannya lebih dari satu ekor.
‘’Saat kita pergi kebun manen, menemukan bekas jejaknya baru saja melintas, nampaknya harimau ini berputar-putar di wilayah perkebunan warga,’’ tutupnya.(jar)