MUKOMUKO, radarmukomuko.com – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu turun memeriksa dan mengecek kandungan jajanan pangan buka puasa (takjil) di wilayah Kabupaten Mukomuko. Dari hasil pemeriksaan BPOM, dapat dipastikan takjil Ramadhan yang dijual para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Mukomuko bebas dari kandungan bahan berbahaya dan aman dikonsumsi.
‘’Hasil pemeriksaan takjil Ramadhan oleh BPOM, tidak ditemukan takjil yang mengandung bahan berbahaya. Ini lah yang kita inginkan. Bahwasanya makanan yang ada ini aman dari bahan-bahan yang sifatnya berbahaya. Oleh sebab itu, kita sampaikan kepada semua warga, tak usah ragu, tak usah khawatir, makanan yang dijual UMKM kita aman dikonsumsi,’’ ungkap Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA.
Pemeriksaan takjil buka puasa di wilayah Kabupaten Mukomuko oleh BPOM dilaksanakan mulai hari ini, Selasa (11/04) hingga dua hari kedepan dan turut didampingi Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko.
‘’Untuk Mukomuko, pemeriksaan perdana hari ini. Sebelumnya di Kota Bengkulu. Sejauh ini belum ada temuan, untuk takjil masih aman,’’ kata Inspektur BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram, S.Si., Apt kepada awak media di Mukomuko, Senin (11/04).
Dijelaskan Yogi, pemeriksaan takjil merupakan bagian dari program rutin BPOM setiap momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tujuan pengawasan ini, untuk memastikan bahwa takjil yang dijual di pasaran bebas dari kandungan zat dan bahan berbaya.
‘’Ini kegiatan rutin kita di bulan Ramadhan dan Idul Fitri, melakukan pengawasan takjil supaya konsumen atau masyarakat mengonsumsi takjil merasa tenang, bebas dari bahan berbahaya. Hari ini kita mengambil sample yang kira-kira berpotensi dan dicurigai mengandung bahan berbahaya, baik formalin atau unsur boron,’’ sampainya.
Yogi menjelaskan, khusus untuk di Kabupaten Mukomuko, pihaknya akan melakukan pemeriksaan takjil selama tiga hari kedepan. Pemeriksaan ini dengan mengambil secara langsung takjil yang dijaja para pegadang di beberapa titik lokasi.
‘’Hari pertama ini, ada 15 titik yang kita cek. Mulai dari Lubuk Pinang hingga Kecamatan Kota Mukomuko. Besok kita turun ke wilayah Penarik dan lusa ke Ipuh,’’ ujarnya.
Selain itu, BPOM juga bakal melakukan pemeriksaan terhadap parcel lebaran. Agenda pemeriksaan parcel bakal dijadwalkan pada minggu terakhir Ramadhan.
‘’Untuk parcel juga akan diagenkan untuk pemeriksaan. Mungkin nanti dijadwalkan setelah minggu terakhir atau mendekati lebaran,’’ ulasnya.
Ditegaskan Yogi, dari hasil pemeriksaan nanti, apabila ditemukan adanya takjil maupun parcel yang mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan memberikan teguran hingga penelusuran dan penindakan.
‘’Tindak lanjut dari pemeriksaan ini, apabila ada temuan akan kita beri teguran, kemudian dilakukan penelusuran hingga diproses ke tingkat penindakan. Dan apa bila ada produk yang diduga melanggar, silahkan lapor. Laporan tidak mesti harus datang langsung ke BPOM, tetapi bisa melalui hotline BPOM,’’ demikian Yogi. (nek/adv)