Bendung Irigasi Terban, Sawah Kekeringan, Jembatan Gantung Terancam

Rabu 25-11-2020,10:05 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO - Petani Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mendatangi gedung DPRD Mukomuko, Selasa (24/11/2020). Mereka  melaporkan kondisi bending jaringan irigasi Sungai Payang Pondok Lamo Talang Buai tak berfungsi. Pasalnya, jaringan irigasi tersebut terban dihantan banjir bandang Sungai Jerinjing beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum ada perbaikan.

Dampak dari peristiwa ini, puluhan hektare (Ha) tanaman padi berumur sekitar 1 bulan di areal sawah Pondok Lamo, mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Dampak lain, tebing di sekitar lokasi semakin tergerus erosi. Bahkan jembatan gantung penyeberangan Sungai Payang di wilayah itu ikut terancam putus.

''Jika pemerintah tidak cepat tanggap, bisa memperparah penyakit. Robohnya bendung irigasi ini, membuat tebing di sekitar jembatan gantung semakin runtuh. Bayangkan, jarak pondasi jembatan dari bibir tebing sekarang ini hanya sekitar 6 meter saja. Untuk itu, kami melaporkan kondisi ini agar pemerintah cepat tanggap. Yang jelas, jika tidak diperbaiki dalam waktu dekat ini, petani sawah yang mengandalkan irigasi itu terancam gagal panen,'' ungkap Suwin, petani Talang Buai.

Rombongan petani Talang Buai ini disambut Wakil Ketua II DPRD Mukomuko ,Nopi Yanto, SH. Menurut Nopi Yanto, para warga mayoritas petani sawah itu berharap Pemda lekas tanggap. Bukan saja masalah bangunan irigasi, tetapi perlu diwaspada ancaman lain, berupa jembatan gantung di sekitar lokasi itu.

“Aspirasi dan informasi warga ini, kita tindaklanjuti. Eksekusi untuk perbaikan tentang kewenangan eksekutif. Harapan kita, eksekutif cepat tanggap. Memperbaiki jaringan irigasi dan sekaligus mengamankan bangunan jembatan gantung di lokasi itu,'' demikian Nopi Yanto. (nek)

Tags :
Kategori :

Terkait