V KOTO – Sejak lahan perkebunan warga Desa Resno, Kecamatan V Koto dialihfungsikan menjadi areal persawahan oleh pemerintah. Melalui program cetak sawah baru pada tahun 2018. Hingga saat ini, belum difungsikan untuk bercocok tanam padi. Pasalnya,lahan sawah dicetak tanpa dibarengi irigasi sebagai sumber pengairan. Sementara agar tidak merugi, warga setempat memanfaatkan lahan itu sebagai tempat bertanam jagung.
Kades Resno, Mardalius, menyebutkan lahan sawah baru hasil cetakan pemerintah yang belum ditanami padi seluas 15 hektare. Petani di desanya memanfaatkan lahan itu untuk bercocok tanam jagung. Dikatakannya, kondisi ini tidak sesuai dengan rencana awal. ‘’Dikarenakan saluran tersier belum ada, ya mau tidak mau petani terpaksa mengalihkan atau memanfaatkan lahan untuk tanaman jagung. Dari pada lahan itu nanggur,’’ujar Mardalius. Masih disampaikan, Mardalius, usulan permohonan untuk pembangunan saluran, sudah mereka sampaikan ke Pemda Mukomuko. Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda realisasinya. Harapannya tahun ini, pembangunan itu terwujud. ‘’Petani sangat berharap terwujudnya pembangunan saluran tersier di wilayah ini. Karena petani sangat menginginkan lahan itu untuk bercocok tanam padi. Jika dari awal kendala ini tidak ada kejelasan, mungkin tidak dilakukan cetak sawah tersebut,’’demikian Mardalius. (rag)Tanpa Irigasi, Lahan Cetak Sawah Baru Ditanami Jagung
Kamis 09-07-2020,05:00 WIB
Editor : Radar Mukomuko
Kategori :