Komisi I DPRD Mukomuko: Realisasikan 20 Persen APBDes untuk Dukung Program Sawah Biaya Murah

Komisi I DPRD Mukomuko: Realisasikan 20 Persen APBDes untuk Dukung Program Sawah Biaya Murah

Komisi I DPRD Mukomuko: Realisasikan 20 Persen APBDes untuk Dukung Program Sawah Biaya Murah--Sumber Foto : Ibnu Rusdi/radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Komisi I DPRD Kabupaten MUKOMUKO, Provinsi Bengkulu, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) MUKOMUKO fokuskan penggunaan 20 persen Dana Desa (DD) 2025, untuk mendukung program ketahanan pangan daerah.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mukomuko, Armansyah, ST menegaskan, 20 persen Dana Desa di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) wajib direalisasikan untuk program ketahanan pangan. 

Dengan demikian, ia meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dapat bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk memastikan program ketahanan pangan bersumber dari APBDes tersebut dapat terwujud. 

‘’Pemerintah daerah, dalam hal ini DPMD dan Dinas Pertanian diminta berkolaborasi menyukseskan program ketahanan pangan dengan sumber dana dari APBDes,’’ kata Armansyah ketika dihubungi, Selasa, 6 Mei 2025. 

BACA JUGA:Portal Jalan Program BRDP di Desa Arah Tiga Ganggu Aktivitas Pertanian

BACA JUGA:Bus ALS Kecelakaan di Padang Panjang, 13 Orang Dikabarkan Meninggal dan Puluhan orang Luka-Luka

Lebih fokus lagi, kata Armansyah, program ketahanan pangan yang mesti medapatkan perhatian lebih untuk Kabupaten Mukomuko ini adalah petani yang memiliki ketersediaan lahan. 

Khusus di wilayah Daerah Irigasi (DI) Manjuto, kata Armansyah, di sebagian besar masyarakat desanya adalah petani sawah. Menyikapi hal ini, ia menekankan APBDes 20 persen untuk ketahanan pangan tersebut dapat direalisasikan untuk mendukung aktivitas pertanian padi sawah. 

‘’Kita minta bagi desa yang berada di wilayah irigasi, dapat merealisasikan APBDes 20 persen itu untuk mendukung program Sawah Biaya Murah,’’ pinta Armansyah. 

Program Sawah Biaya Murah yang dimaksudkan, kata Armansyah, DPMD dapat memastikan desa dalam penggunaan anggaran dana desa 20 persen tersebut untuk mensuport kelompok tani. Dengan cara membantu meringankan beban pembiayaan petani, mulai dari proses pengolahan tanah, penyediaan obat-obatan, pupuk hingga kebutuhan sampai masa panen. 

‘’Petani kita banyak yang terkendala biaya ketika ingin mengolah lahan pertanian. Jadi, melalui program Sawah Biaya Murah dengan sumber dana APBDes ini, mari kita sejahterakan petani kita agar terciptanya ketahanan pangan berkelanjutan,’’ kata Armansyah. 

BACA JUGA:Dorong Perputaran Ekonomi Grassroot, BRI Salurkan Kredit di Segmen Mikro Rp632,22 T

BACA JUGA:Mobil Listrik Paling Keren dan Menarik, Berikut Kisaran Harganya

Armansyah berharap, pada musim tanam berikutnya usai pengeringan DI Manjuto, program Sawah Biaya Murah ini sudah dapat direalisasikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: