Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Dimulai, Anggaran Mencapai Rp 2,79 Triliun

Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Dimulai, Anggaran Mencapai Rp 2,79 Triliun--
RADARMUKOMUKO.COM - Sitinjau Lauik Sumatera Barat (Sumbar) termasuk jalur ekstrem dengan tingkat kecelakaan tinggi, terutama di antara Panorama 1 dan Panorama 2.
Kabar baiknya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatera Barat.
Tidak tanggung-tanggung pembangunan jalur yang dikenal rawan ini menggunakan anggaran hingga Rp 2,79 triliun.
"Jalur sitinjau Lauik termasuk jalur ekstrem dengan tingkat kecelakaan tinggi," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Tabrani, dilansir dari beritasatu.
BACA JUGA:Kemendagri Tetapkan Kinerja Dukcapil Mukomuko Terbaik di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Manajer Sibak FC Wisnu Santai Sambut Kemenangan Atas Turbo 70 FC di Final Bupati Cup IV
Acara tersebut dihadiri Menteri PUPR Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Gubernur Sumbar Mahyeldi, serta sejumlah pejabat daerah dan stakeholder terkait.
Data dari pihak kepolisian mencatat, sepanjang 2020 hingga 2024 telah terjadi 100 kecelakaan di ruas Sitinjau Lauik, dengan 36 korban meninggal dunia, 13 luka berat, dan puluhan lainnya luka ringan. Banyak di antaranya melibatkan truk logistik yang kehilangan kendali akibat rem blong dan terjun ke jurang.
Selain menimbulkan korban jiwa, kecelakaan dan kemacetan yang kerap terjadi di Sitinjau Lauik juga berdampak serius terhadap kelancaran distribusi barang serta aktivitas ekonomi antara Padang dan Solok.
Titik ini juga rawan longsor saat musim hujan tiba, memperparah risiko bagi para pengendara.
Flyover Sitinjau Lauik akan dibangun untuk memangkas risiko tersebut, sekaligus membebaskan tiga titik hazard berbahaya di jalur tersebut.
BACA JUGA:Tumbangkan Turbo 70 FC, Tim Sepak Bola Sibak FC Juara Bupati Mukomuko Cup IV
BACA JUGA:Mantan Asisten Setdakab Mukomuko Bidik Hutan Konservasi Danau Lebar, Ini Misinya
Berdasarkan kajian teknis, tanjakan Sitinjau Lauik memiliki kemiringan ekstrem mencapai 22% dan radius tikungan hanya tujuh meter, yang membuatnya menjadi salah satu tanjakan paling curam di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: