Puluhan Kelompok Tani dari Mukomuko Ajukan Program Perbaikan Irigasi Rusak ke Pemerintah Pusat

Puluhan Kelompok Tani dari Mukomuko Ajukan Program Perbaikan Irigasi Rusak ke Pemerintah Pusat

Puluhan Kelompok Tani dari Mukomuko Ajukan Program Perbaikan Irigasi Rusak ke Pemerintah Pusat--

 MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Puluhan kelompok tani dari Kabupaten MUKOMUKO, Provinsi Bengkulu mengajukan proposal pembangunan areal pertanian kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Bambang Farianto kepada awak media mengungkapkan, kelompok tani yang mengajukan prosal bantuan pembangunan jaringan irigasi pada tahun ini berjumlah 34 kelompok dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). 

BACA JUGA:Mukomuko Belum Terima Laporan Deviden Bank Daerah Tahun Buku 2024

BACA JUGA:Berkat Program Klasterkuhidupku BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita

Ia juga menyampaikan, di tahun 2024, kelompok tani di daerah ini juga kecipratan bantuan pembangunan irigasi dari Kementerian Pertanian dalam bentuk kegiatan swakelola.

‘’Tahun 2024 kemarin, ada 20 kelompok tani di daerah ini yang mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah pusat dalam bentuk program perbakan jaringan irigasi yang rusak. Dalam program serupa, tahun 2025 terdapat 34 proposal dari kelompok tani yang kami dampingi dalam proses pengusulan,’’ kata Bambang Farianto. 

Sejumlah 20 kelompok tani yang mendapatkan program bantuan anggaran dari Kementerian Pertanian tahun 2024 tersebar di wilayah Kecamatan Selagan Raya dan Teramang Jaya.  

Dikatakan Bambang Farianto, dari masing-masing kelompok tani itu mendapat bantuan anggaran dari pemerintah pusat rata-rata sebesar Rp198 juta.

BACA JUGA:Turun ke Sekolah, Wakil Ketua DPRD Mukomuko Wisnu Hadi Terima Keluhan Guru Soal Absensi Online

BACA JUGA:Harapan Mantan Bupati Sapuan Untuk Masyarakat dan Pemerintah Mukomuko

‘’Anggaran dari pemerintah pusat itu diterima langsung melalui rekening kelompok tani. Kegiatannya dilaksanakan secara swakelola kelompok tani. Merekalah (Petani,red) yang bekerja, dan kami dari dinas ikut monitoring pelaksanaan di lapangan. Hasilnya cukup memuaskan, karena mereka yang membangun dan mereka pula yang akan menikmati dari hasil pembangunan itu,’’ kata Bambang Farianto. 

Sementara, kata Bambang, 34 proposal kelompok tani yang mengusulkan program rehab jaringan irigasi pada tahun ini, semuanya berasal dari wilayah Kecamatan Selagan Raya. 

‘’Untuk proposal yang diajukan tahun ini, masih dalam proses usulan. Belum ada kabar kepastian apakah program tersebut berhasil atau tidak. Harapan kami, proposal yang diajukan kelompok tani ini membuahkan hasil,’’ demikian Bambang Farianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: