Banyak Perusahaan Gulung Tikar, Ribuan Pekerja Kehilangan Pekerjaan

Banyak Perusahaan Gulung Tikar, Ribuan Pekerja Kehilangan Pekerjaan

Banyak Perusahaan Gulung Tikar, Ribuan Pekerja Kehilangan Pekerjaan--

RMONLINE.ID - Belakangan ini diisukan banyak perusahaan terutama pabrik yang gulung tikar, sehingga mau tidak mau ribuan orang kehilangan pekerjaan atau alami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Diantara pabrik yang tutup seperti, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Indonesia dan PT Yamaha Music Product Asia.

Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh, Kementerian terkait selayaknya fokus memperbaiki berbagai kendala investasi dan mendorong masuknya modal asing bagi terciptanya lapangan kerja baru.

Dilansir dari disway.id Pengamat hubungan internasional Zenzia Sianica Ihza memandang, untuk mengatasi gelombang PHK, pemerintah perlu melakukan transformasi ekonomi jangka panjang dengan berbagai langkah strategis. 

BACA JUGA:Efisiensi APBD Mukomuko, Belanja Perjalanan Dinas Pejabat Dipotong Separoh dari Rp42 Miliar

BACA JUGA:Dana Hibah ke Parpol Bertahan, Porsi Reward Paskibraka Mukomuko Berkurang

Mengingat fenomena PHK ini terkait dengan perlambatan sektor industri manufaktur, yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Kita perlu kebijakan reindustrialisasi, peningkatan iklim usaha, optimalisasi hilirisasi sumber daya alam, dan mendatangkan investasi yang dapat membuka lapangan pekerjaan," kata Zenzia dalam keterangannya.

“Untuk jangka pendek pemerintah harus fokus pada upaya menjaga daya beli masyarakat. Itu bisa dilakukan dengan pemberian subsidi kepada korban PHK, menyediakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan agar mereka bisa bekerja di sektor lain, dan menghubungkan mereka dengan peluang kerja baru,” katanya

Mengutip data BPS yang dirilis 5 Nov 2024 lalu, Zenzia menyebut, masih ada 7,47 juta orang yang menganggur dan jumlah ini dipastikan akan bertambah seiring banyaknya PHK di awal 2025 ini. Bahkan, data International Monetary Fund (IMF) menunjukkan, level pengangguran di Indonesia menempati level tertinggi di ASEAN. Per April 2024 lalu tingkat pengangguran kita mencapai 5,2 persen, disusul Filipina (5,1%), Brunei Darusallam (4,9%), Malaysia (3,52%), Vietnam (2,1%), Singapura (1,9%) dan Tahiland (1,1%).

“Sampai dengan akhir Februari lalu, mereka yang terkena PHK itu sudah mencapai sekitar 80 ribu orang. Tak ada cara lain untuk mengatasi ini, kecuali memperbaiki kesempatan berusaha di Indonesia sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru,” tandas Zenzia. 

Zenzia juga memandang, meskipun peringkat daya saing Indonesia mengalami peningkatan, sinyal positif ini belum cukup untuk menarik investor jika tantangan lain tidak dibenahi. 

BACA JUGA:Bingung Kok Pas Puasa Malah Makin Bertenaga? Ini Dia 5 Penjelasan Simpel Kenapa Puasa Bisa Bikin Badan Sehat

BACA JUGA:Jujur Deh, Kamu Juga Kan? Beli Takjil Segambreng Pas Ngabuburit, Giliran Buka Cuma Dicoel Dikit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: