Mengenal Istilah Hardballing, Cara Baru Gen Z untuk Menghindari Ghosting

Mengenal Istilah Hardballing, Cara Baru Gen Z untuk Menghindari Ghosting --
1. Tentukan Tujuan Anda Terlebih Dahulu
Sebelum Anda memulai komunikasi dengan seseorang, penting untuk memahami apa yang sebenarnya Anda inginkan dari hubungan tersebut. Apakah Anda mencari teman baru? Atau mungkin hubungan yang lebih serius? Dengan mengetahui tujuan Anda, Anda akan lebih mudah mengungkapkannya kepada orang lain dengan cara yang jelas dan langsung.
2. Sampaikan Ekspektasi Anda dengan Jelas
Di awal perkenalan, jangan takut untuk mengungkapkan apa yang Anda cari dan apa yang Anda harapkan. Misalnya, jika Anda hanya ingin berkenalan untuk menjalin persahabatan, sampaikan hal ini agar orang yang Anda ajak bicara tidak merasa ada harapan yang lebih besar. Dengan cara ini, Anda mengurangi kemungkinan adanya kebingungan atau rasa kecewa di kemudian hari.
3. Dengarkan Juga Apa yang Mereka Inginkan
Hardballing bukan hanya tentang menyampaikan ekspektasi Anda, tetapi juga tentang mendengarkan harapan orang lain. Penting untuk mengetahui apakah mereka mencari sesuatu yang serupa atau jika ada perbedaan ekspektasi. Dengan komunikasi dua arah yang jelas, kedua belah pihak dapat memahami posisi masing-masing dengan lebih baik.
4. Bersikap Tegas, Tapi Fleksibel
Meskipun Anda memiliki ekspektasi yang jelas, jangan takut untuk bersikap fleksibel jika ada hal-hal yang perlu disesuaikan. Hardballing bukan berarti Anda harus kaku dan tidak bisa berkompromi. Fleksibilitas dalam hubungan tetap diperlukan untuk menciptakan keharmonisan. Anda tetap bisa tegas dalam menyampaikan kebutuhan, tetapi juga harus terbuka untuk perubahan jika diperlukan.
5. Jangan Takut Mengakhiri Hubungan yang Tidak Sesuai
Salah satu keuntungan utama dari hardballing adalah Anda tidak perlu terjebak dalam hubungan yang tidak sesuai dengan keinginan atau harapan Anda. Jika Anda merasa tidak cocok dengan seseorang, lebih baik untuk mengakhiri hubungan tersebut secara baik-baik, tanpa harus menunggu hingga komunikasi menjadi tidak jelas atau mengarah pada ghosting. Ini dapat menghindari ketegangan atau perasaan yang tidak nyaman di kemudian hari.
Apakah Hardballing Terlalu Kaku atau Egois?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait hardballing adalah apakah pendekatan ini terlalu kaku atau egois. Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa dengan menetapkan batasan yang jelas sejak awal, seseorang menjadi terkesan terlalu keras atau tidak fleksibel. Namun, pada kenyataannya, hardballing justru mendorong individu untuk menjadi lebih terbuka dan jujur tentang harapan mereka, yang pada akhirnya dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat.
Dalam banyak kasus, hardballing justru dapat menghindarkan kedua belah pihak dari perasaan bingung atau terluka akibat harapan yang tidak realistis. Dengan pendekatan ini, komunikasi yang terbuka akan memungkinkan keduanya untuk saling memahami ekspektasi masing-masing, yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya ghosting.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: