Mitos Harimau 'Nek Puyang' Menjadi Penjaga Masyarakat Yang Melegenda
Mitos Harimau 'Nek Puyang' Menjadi Penjaga Masyarakat Yang Melegenda--
Soal keberadaan harimau penjaga ini mungkin tergambar dari Kisah tujuh manusia harimau yang dibukukan oleh penulis Motinggo Busye terinspirasi dari kisah legenda di Bukit Sarang Macan, Desa Ladang Palembang, Kabupaten Lebong, Bengkulu.
Bukit Sarang Macan oleh warga setempat disebut dalam bahasa Rejang (bahasa masyarakat sekitar Bengkulu) dengan Tebo Sa’ang Imau. Tebo Sa’ang Imau artinya tempat harimau jelmaan atau reinkarnasi leluhur bertemu di Kabupaten Lebong.
Para harimau jelmaan akan menampakkan diri bila kondisi masyarakat sedang kurang baik atau sedang dalam kondisi panas. Mereka juga akan menyerang hewan peliharaan dan memakannya sebagai peringatan kepada warga.
Harimau juga biasa menampakkan diri pada bulan Mulud atau Maulid Nabi. Oleh karena itu, cerita tentang warga bertemu harimau sudah dianggap lumrah.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: