Banyak yang Tidak Sadar! Ternyata Sikap Orang Tua Seperti Ini yang Bikin Anak Suka Membantah

Banyak yang Tidak Sadar! Ternyata Sikap Orang Tua Seperti Ini yang Bikin Anak Suka Membantah

Banyak yang Tidak Sadar! Ternyata Sikap Orang Tua Seperti Ini yang Bikin Anak Suka Membantah--

Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh ancaman mungkin akan patuh dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang mereka cenderung mengembangkan perilaku memberontak atau menjadi mahir dalam berbohong untuk menghindari hukuman.

BACA JUGA:Penting! Mari Tingkatkan Pemahaman dan Pencegahan Penyakit DID (Dissociative Identity Disorder)

BACA JUGA:7 Langkah Sederhana Ini Bisa Selamatkan Anda dari Kanker: Lindungi Diri dan Keluarga Sekarang Juga

Kebiasaan Memerintah

Gaya komunikasi yang bersifat memerintah, tanpa memberikan ruang untuk dialog dan pemahaman, sering kali memicu resistensi dari anak. 

Anak-anak, seperti halnya orang dewasa, membutuhkan penjelasan dan pemahaman tentang alasan di balik setiap aturan atau permintaan. Ketika mereka hanya menerima perintah tanpa penjelasan, kecenderungan untuk melawan menjadi lebih besar.

Hanya Menggurui

Sikap menggurui, di mana orang tua selalu merasa benar dan tidak memberi kesempatan anak untuk mengekspresikan pendapat mereka, dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis anak. 

Anak-anak perlu merasa bahwa pendapat mereka dihargai dan didengarkan, bukan hanya menjadi penerima pasif dari "kebenaran" orang tua.

Menyindir

Pernyataan menyindir, meski mungkin terkesan lebih halus daripada kritik langsung, sebenarnya dapat menjadi bentuk agresivitas pasif yang merusak hubungan orang tua dan anak. 

Sindiran dapat membuat anak merasa dipermalukan dan tidak dihargai, yang pada akhirnya memicu kemarahan dan perlawanan terpendam.

Untuk membangun hubungan yang sehat dengan anak, orang tua perlu mengembangkan pola komunikasi yang lebih positif dan konstruktif. 

Mendengarkan dengan aktif, memberikan penjelasan yang masuk akal, menghargai pendapat anak, dan menggunakan pendekatan yang lebih empatik dapat membantu mencegah perilaku melawan pada anak. 

Yang terpenting adalah membangun kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan orang tua-anak, sehingga anak merasa dihargai dan didukung dalam perkembangan mereka.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: