Mengenal Istilah Roasting, Ungkapan yang Sering Digunakan untuk Mengolah Biji Kopi
Mengenal Istilah Roasting, Ungkapan yang Sering Digunakan untuk Mengolah Biji Kopi--Sumber Foto : Mokapos.com
Jika proses berlanjut hingga Second Crack, karakteristik kopi akan semakin gelap. Pada tahap ini, minyak dari dalam biji mulai keluar ke permukaan, memberikan tampilan mengkilap pada biji kopi.
Rasa pahit menjadi lebih dominan, sementara keasaman berkurang. Profil rasa seperti cokelat, karamel terbakar, dan rempah-rempah mulai menonjol. Roasting gelap seperti ini populer untuk espresso atau blend tertentu yang menginginkan karakter rasa bold dan pahit.
Setelah mencapai tingkat roasting yang diinginkan, proses pendinginan harus dilakukan dengan cepat untuk menghentikan reaksi kimia dalam biji.
Pendinginan yang terlambat dapat mengakibatkan over-roasting dan merusak profil rasa yang sudah dicapai. Biji kopi kemudian perlu disimpan dengan tepat dan sebaiknya digunakan dalam waktu optimal untuk mendapatkan cita rasa terbaik.
Keberhasilan proses roasting tidak hanya bergantung pada peralatan modern, tetapi juga pada kepekaan dan pengalaman roaster dalam membaca setiap perubahan yang terjadi pada biji kopi.
Faktor seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan karakteristik biji mentah juga mempengaruhi hasil akhir.
Seorang roaster profesional harus mampu menyesuaikan parameter roasting untuk menghasilkan profil rasa yang konsisten, sambil tetap menghormati karakter unik dari setiap jenis biji kopi.
Dengan demikian, roasting adalah perpaduan antara sains dan seni yang membutuhkan dedikasi, pengetahuan, dan pengalaman.
Setiap batch roasting adalah kesempatan untuk menciptakan profil rasa yang sempurna, yang pada akhirnya akan memberikan pengalaman menikmati kopi yang tak terlupakan bagi para penikmatnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: