Keberadaan Pabrik Pengolahan Gabah Dukung Kesejahteraan Petani Mukomuko
Keberadaan Pabrik Pengolahan Gabah Dukung Kesejahteraan Petani Mukomuko --Sumber Foto : Dokumen RMOnline.id
MUKOMUKO, RMONLINE.ID – Di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu telah memiliki pabrik pengolahan gabah kering dengan kapasitas produksi beras rata-rata 10 ton per hari.
Keberadaan pabrik pengolahan gabah di Desa Air Kasai, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko sejak tahun 2022 ini, mendukung program swasembada pangan dan mendorong kesejahteraan petani melalui stabilitas harga jual gabah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandy Ultria Dharma di Mukomuko, Minggu, 20 Oktober 2024.
‘’Keberadaan pabrik ini bisa membantu pemerintah pusat hingga daerah dalam mencapai swasembada pangan khususnya beras di daerah ini. Pun bagi petani, tujuannya juga untuk menjaga stabilitas harga jual gabah,’’ kata Elxandy.
BACA JUGA:Pemuda Kota Mukomuko Bersatu Dukung Sapuan – Wasri, Calon Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Nomor 3
BACA JUGA:Siapa Sosok NA? Disebut-sebut Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi RSUD Mukomuko
Pabrik pengolahan gabah di Kecamatan Air Dikit ini terbesar di Provinsi Bengkulu. Dikatakannya, bahan baku gabah yang diolah menjadi beras dihimpun dari hasil produksi pertanian di daerah, dan daerah kabupaten tetangga.
‘’Harus diakui, sebelumnya hasil produksi gabah petani kita dibawa keluar daerah, karena tidak ada tempat penampungannya. Di sini ada biaya transportasi yang cukup besar, sehingga nilai jual gabah dari tangan petani relatif lebih rendah. Akan tetapi, setelah adanya pabrik ini, harga gabah relatif lebih tinggi,’’ kata Elxandy.
Menurut dia, kehadiran pabrik pengolahan gabah menjadi beras di daerah ini sesuai arahan pemerintah pusat bagaimana daerah swasembada pangan.
Selain itu, katanya, selain pemerintah daerah, investor swasta juga mendukung program nasional dan pemerintah pusat yang berkeinginan daerah tidak mengimpor lagi pangan.
BACA JUGA:Rencana Program Calon Bupati Mukomuko Bidang Pemerintahan
BACA JUGA:Hanya Paslon Nomor Urut 3 Sapuan-Wasri Punya Program Khusus Bagi Nelayan
Ia berharap, ke depan daerah ini selain swasembada beras dan swasembada pangan jenis tanaman lainnya.
Di sisi lain, sejak tahun 2022 mengalami surplus gabah termasuk juga surplus beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: