Sulit Memaafkan, Yuk Kenali Istilah Toxic Forgiveness dan Penyebabnya
Sulit Memaafkan, Yuk Kenali Istilah Toxic Forgiveness dan Penyebabnya-Ilustrasi-Berbagai Sumber
RMONLINE.ID - Dalam dunia psikologi dan hubungan interpersonal, muncul istilah baru yang semakin sering dibicarakan: toxic forgiveness atau pemaafan beracun.
Istilah ini mungkin terdengar kontradiktif, mengingat memaafkan umumnya dianggap sebagai tindakan positif.
Namun, seperti banyak hal dalam kehidupan, bahkan tindakan yang tampaknya baik pun bisa menjadi tidak sehat jika dilakukan dengan cara yang salah atau berlebihan.
Dilansir dari berbagai sumber, Toxic forgiveness merujuk pada pola memaafkan yang tidak sehat, di mana seseorang terus-menerus memaafkan perilaku buruk atau menyakitkan dari orang lain tanpa adanya perubahan nyata atau konsekuensi.
BACA JUGA:Rekomendasi 3 Film India Romantis yang Dibintangi Oleh Saif Ali Khan
BACA JUGA:Jangan Asal Kunyah, Teknik Makan untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Ini bukan tentang ketulusan dalam memaafkan, melainkan tentang memaafkan sebagai mekanisme pertahanan diri yang justru merugikan si pemberi maaf dalam jangka panjang.
Beberapa ciri toxic forgiveness antara lain:
• Memaafkan terlalu cepat tanpa proses emosional yang memadai.
• Mengabaikan perasaan sakit atau kecewa demi menjaga hubungan.
• Berulang kali memaafkan perilaku menyakitkan yang sama.
• Merasa bersalah jika tidak langsung memaafkan.
BACA JUGA:Benarkah Beraktivitas di Alam Bisa Membuat Mental Lebih Sehat?
BACA JUGA:Alasan Kenapa Kucing Liar Suka Mengikuti Kita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: