Bukan Sekedar Sajian Khas Lebaran, Inilah Filofosi Ketupat Hari Raya Idul Fitri
Bukan Sekedar Sajian Khas Lebaran, Inilah Filofosi Ketupat Hari Raya Idul Fitri-Ilustrasi -Berbagai Sumber
Lebaran
Pada satu sisi ketupat dimaknai sebagai lebaran yang mencerminkan pintu ampun bagi setiap kesalahan orang lain.
Luberan
Sisi lain dimaknai sebagai luberan yang mencerminkan sebagai kemurahan hati serta menjadi wadah untuk saling berbagi.
Hal ini dikarenakan pada saat perayaan lebaran ketupat maka akan saling berbagi ketupat antar tetangga.
Leburan
Sisi ketiga dimaknai sebagai leburan yang mencerminkan sebagai peleburan dosa selama satu tahun.
BACA JUGA:Puskesmas Mulai Ramai Dikunjungi Pasien, Ini Jenis Penyakit Paling Banyak Pasca Lebaran
BACA JUGA:Bau Sampah Rumah Tangga Mulai Menyengat di Kota Mukomuko, Belum Diangkat Petugas Selama Lebaran
Laburan
Terakhir sisi ketupat juga di maknai sebagai laburan yang mencerminkan sebagai proses penyucian diri ketika hari raya idul fitri.
Bukan sekedar bentuk dan namanya yang mengandung filofosi mendalam. Bahan yang digunakan juga memiliki makna dan filofosi yang mendalam.
Bahan yang digunakan untuk membuat ketupat adalah janur atau daun kelapa yang masih muda.
Janur di artikan sebagai Jannah Nur yang dimana memiliki arti Cahaya Surga. Dalam bahasa Jawa juga di maknai sebagai Jataning Nur yang artinya Hati Nurani.
Hal ini menjadi sebuah hal yang mencerminkan konsep bermaaf-maafan ketika hari raya idul fitri dan menjadi proses kembalinya manusia ke fitrah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: