Menggali Makna Berbuka Puasa dengan Bijak: Sebuah Refleksi Sunnah Nabi
Menggali Makna Berbuka Puasa dengan Bijak: Sebuah Refleksi Sunnah Nabi-Ilustrasi-Berbagai Sumber
RADARMUKOMUKO.COM - Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga senja.
Salah satu momen yang paling dinanti adalah waktu berbuka, namun Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk berbuka dengan cara yang tidak berlebihan. Mengapa demikian?
Berbuka puasa dengan porsi yang tidak berlebihan adalah ajaran yang memiliki banyak hikmah.
Dari perspektif kesehatan, berbuka dengan secukupnya membantu menjaga sistem pencernaan kita.
Setelah berpuasa seharian, sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk ‘bangun’ dan beradaptasi kembali dengan asupan makanan.
Makan dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti indigesti atau bahkan peningkatan risiko penyakit jantung.
BACA JUGA:Kualitas Lingkungan Cukup Baik, IKLH Kabupaten Mukomuko Peringkat 4 di Provinsi Bengkulu
Dari sisi spiritual, berbuka puasa secukupnya membantu kita untuk tetap terjaga dan siap untuk melaksanakan ibadah lainnya, seperti shalat Isya dan tarawih.
Jika kita berbuka hingga kekenyangan, kita cenderung merasa mengantuk dan malas, yang dapat mengurangi kualitas ibadah kita.
Secara psikologis, berbuka puasa dengan tidak berlebihan mengajarkan kita untuk mengendalikan nafsu dan keinginan. Ini adalah latihan disiplin diri yang sangat berharga, yang tidak hanya berguna selama Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sudut pandang sosial, berbuka puasa secukupnya mengingatkan kita pada nilai berbagi dan empati.
Dengan tidak mengambil lebih dari yang kita butuhkan, kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk juga menikmati berbuka.
BACA JUGA:Dukcapil Mukomuko Stand By Layanan, Epin Masyuardi: Stok Blangko KTP Elektronik Cukup Memadai
Ini adalah pelajaran tentang kesetaraan dan keadilan sosial yang diajarkan oleh Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: