Susu Pertumbuhan: Apakah Anak Zaman Sekarang Lebih Membutuhkannya?

Susu Pertumbuhan: Apakah Anak Zaman Sekarang Lebih Membutuhkannya?

Susu Pertumbuhan: Apakah Anak Zaman Sekarang Lebih Membutuhkannya?-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Susu pertumbuhan adalah salah satu produk Susu yang ditujukan untuk anak usia 1-12 tahun. 

Susu ini mengandung berbagai nutrisi penting yang dapat mendukung tumbuh kembang anak, seperti protein, kalsium, vitamin D, zat besi, dan asam lemak omega-3. 

Namun, apakah susu pertumbuhan benar-benar diperlukan oleh anak zaman sekarang? Bagaimana dengan anak zaman dahulu yang tidak banyak mengonsumsi susu formula, tapi tetap sehat dan kuat?

Menurut sejarah, susu formula baru ditemukan pada tahun 1860-an sebagai alternatif bagi ibu yang tidak bisa menyusui anaknya. Sebelum itu, anak-anak biasanya mendapatkan ASI dari ibu kandung atau ibu susu, atau diberi susu hewan seperti sapi, kambing, atau domba. 

BACA JUGA:Lahan Pertanian Program Cetak Sawah Baru di Mukomuko Ternoda Alih Fungsi ke Sawit

BACA JUGA:Pengumuman Pendaftaran Lelang Jabatan, Dihimbau Pejabat Ikut Serta Rebut 9 Kursi Eselon II

Selain itu, anak-anak juga diberi makanan lain seperti pap, yaitu tepung yang diencerkan dengan air. 

Pada masa itu, belum ada penelitian mengenai gizi dan kesehatan anak, sehingga pemberian makanan tersebut dianggap cukup.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa anak zaman dahulu tidak memiliki masalah gizi. 

Faktanya, banyak anak yang meninggal karena kekurangan gizi, penyakit, atau infeksi. Tingkat kematian bayi pada abad ke-19 mencapai 200 per 1000 kelahiran hidup, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan abad ke-21 yang hanya sekitar 30 per 1000 kelahiran hidup. 

Selain itu, anak zaman dahulu juga cenderung lebih pendek dan kurus dibandingkan dengan anak zaman sekarang.

Anak zaman sekarang hidup di era yang berbeda dengan anak zaman dahulu. 

Mereka memiliki akses yang lebih mudah dan lebih banyak terhadap berbagai sumber makanan, termasuk susu formula. Mereka juga mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau. 

BACA JUGA:Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Tumbuh Double Digit, Tembus Rp777 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: