Apa Sih Akibatnya Kalau Sering Mengeluh Terhadap Rizki? Yuk, Simak Penjelasan dari Islam!

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS. Ibrahim: 34)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT telah memberikan kita rizki sesuai dengan apa yang kita minta, dan bahkan lebih dari itu. 

BACA JUGA:Caleg Harus Miliki Slogan Kampanye, Ini Contoh Yang Digunakan Pemenang Pemilu

BACA JUGA:TPP PNS November dan Desember Nihil, Kinerja Pegawai Diprediksi Menurun

Namun, banyak manusia yang tidak menghargai rizki yang Allah berikan, dan malah mengeluh dan mengingkarinya. Hal ini menunjukkan sifat zalim dan kafir yang ada pada manusia.

Mengeluh terhadap rizki adalah perilaku yang tidak disukai oleh Allah SWT, dan bisa membawa dampak negatif bagi diri kita dan orang lain. 

Mengeluh terhadap rizki bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, gelisah, dan tidak bahagia. Mengeluh terhadap rizki bisa menurunkan kualitas ibadah, akhlak, dan hubungan kita dengan Allah dan sesama makhluk. Mengeluh terhadap rizki bisa menghilangkan keberkahan, kebaikan, dan kebahagiaan yang ada pada rizki kita.

Lalu, bagaimana cara menghindari mengeluh terhadap rizki? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan:

1. Bersyukur atas rizki yang Allah berikan.

Bersyukur adalah sikap mengakui, memuji, dan memanfaatkan rizki yang Allah berikan dengan baik. Bersyukur adalah cara untuk menambah rizki, mendapatkan keberkahan, dan meraih ridha Allah SWT. Allah SWT berfirman:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

"Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)

2. Bertawakal kepada Allah SWT.

Bertawakal adalah sikap menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, setelah berusaha dengan sebaik-baiknya. Bertawakal adalah cara untuk merasa tenang, yakin, dan optimis dengan rizki yang Allah berikan. Bertawakal adalah cara untuk mendapatkan pertolongan, perlindungan, dan kemudahan dari Allah SWT. Allah SWT berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ

Sumber: