7 Pejuang Indonesia Ini Berasal dari Etnis Tionghoa, Gigih Mengusir Belanda

7 Pejuang Indonesia Ini Berasal dari Etnis Tionghoa, Gigih Mengusir Belanda

7 Pejuang Indonesia Ini Berasal dari Etnis Tionghoa, Gigih Mengusir Belanda--

Ia aktif terlibat menumpas beberapa gerakan pemberontakan, seperti DI/TII, operasi PRRI-Permesta, hingga Mandala-Trikora. Ong Tjong Bing juga diminta untuk mendirikan rumah sakit militer di Jayapura dan menjadi Kepala Kesehatan Kodam Cendrawasih pertama di sana. Hingga akhirnya pejuang tersebut pensiun pada tahun 1976 dengan menyandang pangkat Letnan Kolonel.

- Tjia Giok Thwam

Basuki Hidayat begilah kebanyakan orang mengenal sosok keturunan Tionghoa yang bernama asli, Tjia Giok Thwam. Ia berasal dari Surabaya, Jawa Timur, kelahiran 1927.

Diketahui, Tjia Giok Thwam sudah terlibat dalam pertempuran melawan Belanda sejak umur 18 tahun dengan bergabung dalam Pasukan 19 Corps Mahasiswa Djawa Timur (CMDT).

Keterlibatannya dalam membela tanah air cukup panjang sampai tahun 1950. Setelah Indonesia aman, ia memutuskan untuk keluar dari dunia militer. Kemudian pada 1958, dia menerima sejumlah tanda kehormatan atas jasanya sebagai pejuang kemerdekaan. 

Diketahui, Tjia Giok Thwan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati, Malang, Jawa Timur dalam peti berhiaskan bendera merah putih.

- Soe Hok Gie

Soe Hok Gie salah satu aktivis yang menentang kediktatoran pemerintahan. Dia sangat gencar menyuarakan pemikirannya melalui tulisan yang dipublikasikan di koran. Bisa dibilang Soe Hok Gie adalah salah satu pelopor gerakan mahasiswa yang mengkritisi pemerintah.

BACA JUGA:Sejarah 7 Pejuang Asing Yang Membela Indonesia, Nasibnya Begini

BACA JUGA:Kisah Letnan Komarudin Pejuang Kebal Peluru, Salah Lihat Tanggal Perintah Serangan 1 Maret

Pada 1969, Gie mengembuskan napas terakhir pada usia 27 tahun bersamaan dengan ulang tahunnya. Dimana ia meninggal ketika mendaki gunung Semeru bersama teman-temannya.

Soe Hok Gie yang lahir di Jakarta, 17 Desember 1942, menjadi inspiratif, catatan-catatannya diterbitkan menjadi buku dan difilmkan dengan judul Gie pada 2005.

- Ferry Sie King Lien

Ferry Sie King Lien juga keturunan Tionghoa yang lahir tahun 1933. Walau dari keturunan orang mapan kala itu, namun ia memilih mengambil risiko sebagai pejuang kemerdekaan.  

Saat berusia 16 tahun, ia ikut mengangkat senjata dalam pertempuran di Solo tahun 1949 bersama empat rekannya, yaitu Tjiptardjie, Salamoen, Semedi, dan Seohandi diberi misi khusus oleh pimpinan. Mereka harus memberikan dorongan kepada rakyat untuk ikut berjuang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: