Masyarakat Mukomuko Dapat Bantuan Gas 3 Kilogram, Program Gubernur Bengkulu
Masyarakat Mukomuko Dapat Bantuan Gas 3 Kilogram, Program Gubernur Bengkulu--
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Dinas Sosial Kabupaten MUKOMUKO bersama petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) membagikan gas elpiji 3 kilogram (Kg) bantuan, program Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Sebanyak 100 tabung gas elpiji tersebut diberikan secara gratis kepada 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Mukomuko.
‘’Hari ini, kita mendampingi penyerahan 100 tabung gas elpiji 3 Kg program Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu. Tabung gas yang telah berisi 3 kilo gas ini diserahterimakan langsung kepada 100 KPM penerima,’’ ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Mukomuko, Pitriayani Ilyas di Mukomuko.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Rakor Persiapan Upacara Hari Sumpah Pemuda 2023
BACA JUGA:Cara Memilih Daging Ayam untuk Membuat Sop yang Enak dan Segar
Dijelaskan Pitriayani, penerima bantuan gas ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pihaknya, hanya sebatas mendampingi penyerahan untuk memastikan bantuan tabung gas ini diterima tepat sasaran.
‘’Untuk data penerima sudah ditetapkan dari provinsi. Kita hanya membantu mendistribusikan sesuai dengan data yang telah ditetapkan. Sesuai target, penyerahan bantuan ini dapat diselesaikan pada hari ini,’’ imbuhnya.
BACA JUGA:Balai Veteriner Lampung Laksanakan Pemetaan Terhadap Puskeswan di Mukomuko
BACA JUGA:Penghematan Lelang Proyek di Pemkab Mukomuko Capai Satu Miliar Lebih
Pitriyani juga menyebutkan, dalam penyerahan ini, pihak penerima hanya diminta untuk menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengisi absensi sebagai pelengkap berita acara laporan.
‘’Nama-nama penerima sudah ada, mereka juga kita minta untuk membawa KTP dan mengisi daftar hadir,’’ ujarnya.
Perlu diketahui juga, bantuan tabung gas elpiji untuk yang pertama ini berisi gas seberat 3 Kg. Untuk kelanjutannya, pengisian gas tidak lagi ditanggung pemerintah.
‘’Ya, kalau gasnya sudah habis, kalau masyarakat mau beli lagi, ya biayanya dari kantong sendiri,’’ demikian Pitriyani. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: