Sejarah Ayam Dari Hewan Liar di Asia Tenggara Hingga Hewan Peliharaan di Seluruh Dunia

Sejarah Ayam Dari Hewan Liar di Asia Tenggara Hingga Hewan Peliharaan di Seluruh Dunia

Sejarah Ayam Dari Hewan Liar di Asia Tenggara Hingga Hewan Peliharaan di Seluruh Dunia--

RADARMUKOMUKO.COM - Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah hewan peliharaan yang paling umum dan tersebar luas di dunia. Ayam menyediakan daging dan telur sebagai sumber protein bagi manusia. Ayam modern diturunkan terutama dari Ayam hutan merah (Gallus gallus) yang hidup di Asia Tenggara .

Ayam hutan merah adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan yang masih ada di dunia. Ayam hutan merah hidup di hutan-hutan tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Tenggara, bersifat omnivora, dan dapat terbang dengan cepat. Ayam hutan merah dijinakkan oleh manusia sekitar 7.000 tahun yang lalu di Asia Tenggara karena faktor-faktor seperti keberadaan, perilaku, reproduksi, dan nilai budaya.

Bukti tertua tentang ayam domestik di Asia Tenggara adalah temuan tulang-tulang ayam di situs arkeologis Ban Chiang di Thailand utara. Situs ini berasal dari periode Neolitikum hingga Zaman Besi (sekitar 4.000-1.800 tahun SM). Tulang-tulang ayam tersebut menunjukkan perbedaan morfologi dengan ayam hutan merah liar.

BACA JUGA:Selama Ini Kita Salah Sangka, Ternyata Warna Pada Kuning Telur Tidak Menentukan Nilai Gizi Telur Tapi

BACA JUGA:Pertanyaan 'Duluan Ayam atau Telur' Sudah Terjawab, Versi Abu Nawas dan Menurut Para Ilmuan

Ayam domestik kemudian menyebar ke berbagai wilayah lain melalui jalur perdagangan dan migrasi manusia. Ayam domestik pertama kali mencapai India sekitar 4.000 tahun yang lalu, kemudian ke Cina, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika. Ayam domestik juga mengalami perubahan genetik dan fenotipik akibat seleksi alami dan buatan.

Seleksi alami terjadi karena adaptasi ayam domestik terhadap lingkungan baru yang berbeda dengan habitat aslinya. Seleksi buatan terjadi karena campur tangan manusia yang memilih karakteristik tertentu pada ayam domestik sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.

Beberapa karakteristik yang dipilih antara lain adalah ukuran tubuh, warna bulu, bentuk jengger, produktivitas telur, kualitas daging, kemampuan terbang, dan perilaku.

Dengan melakukan kawin silang antara ayam domestik yang berbeda karakteristiknya, manusia berhasil menghasilkan berbagai jenis ras ayam yang memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu contoh ras ayam yang berasal dari Asia Tenggara adalah ayam kampung. Ayam kampung adalah ras ayam yang paling dekat dengan ayam hutan merah dalam hal genetik dan fenotipik.

BACA JUGA:Penyebab Rebusan Telur Susah Dikupas dan Sering Alami Pecah, Bigini Caranya

BACA JUGA:Cara Merebus Telur Puyuh Supaya Tidak Pecah dan Mudah Dikupas, Hindari Telur Yang Seperti Ini

Selain ras ayam kampung, ada juga ras ayam lain yang berasal dari Asia Tenggara, seperti ayam pelung, ayam cemani, ayam serama, ayam bangkok, dan ayam bekisar. Ras-ras ayam ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri, baik dari segi fisik maupun budaya. Beberapa ras ayam ini bahkan menjadi ikon atau identitas bagi daerah asalnya.

Nama "ayam" berasal dari bahasa Melayu Kuno "hayam", yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Kata "hayam" sendiri berasal dari bahasa Melayu-Polinesia Purba "*qayam", yang merupakan kata serapan dari bahasa Austronesia Purba "*kayəm". Kata "*kayəm" dalam bahasa Austronesia Purba berarti "hewan peliharaan", "hewan ternak", atau "hewan domestik".*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: