Singkong Dibawa Portugis ke Indonesia, Dikembangkan Era Belanda dan Menjadi Makanan Pokok Masa Jepang

Singkong Dibawa Portugis ke Indonesia, Dikembangkan Era Belanda dan Menjadi Makanan Pokok Masa Jepang

Singkong Dibawa Portugis ke Indonesia, Dikembangkan Era Belanda dan Menjadi Makanan Pokok Masa Jepang--

RADARMUKOMUKO.COM - Ubi atau singkong bukan tumbuhan asli Indonesia, tapi dibawa oleh bangsa Portugis dari Amerika Selatan. 

Melansir dari voi.id, Singkong, penyebarannya ke wilayah Nusantara mulai masif pada 1850-an. Berjalan waktu, katela atau singkong mampu merebut hati rakyat pribumi indonesia. 

Rakyat mulai menjadikan singkok sebagai sumber pangan tambahan. Di Pulau Jawa dan Madura apalagi, pertanian singkong berkembang pesat, memiliki kedudukan yang hampir sama dengan kentang di negara-negara barat.

Potensi keuntungan singkong pun telah sampai ke telingga pemerintah kolonial. Produksi singkok yang dapat mencapai 6 jutaan ton setahun ada di baliknya. 

Belanda menganggap singkong, utamanya olahannya sebagai tepung dapat membawa keuntungan yang cukup besar.

BACA JUGA:Penerimaan PPPK BPS, Usia 20 Tahun Hingga 53 Tahun Bisa Ikut, Gaji Hingga Rp10.000.000

BACA JUGA:Masa Bakti Helmi Hasan - Dedy Wahyudi Berakhir, Arif Gunadi Jabat Pj Walikota Bengkulu

Penanaman masif pun dilakukan. Upaya itu berhasil. Singkong dapat menjadi salah satu komoditas ekspor Hindia Belanda. 

Pusat pengelolaan singkong pun bertumbuh. Pabrik itu banyak dimiliki oleh orang China dan kaum bumiputra.

Memasuki masa penjajahan Jepang mengubah, beras dan jagung yang awalnya melimpah mulai sulit tersedia. 

Harga yang mulai melambung tinggi, Jepang sangat kaya mereka mengakses makanan pokok itu. Akibatnya, banyak rakyat bangsa Indonesia tak mampu membeli beras dan jagung.

Kondisi ini membuat rakyat harus menanam ragam tanaman di rumah. Ubi jalar, tomat, bayam, dan yang paling penting singkong. 

Ubi menjelma menjadi makanan pokok di zaman penjajahan Jepang. Maka dikatakan jasa singkong terhadap Indonesia cukup besar, bagaimana tidak, umbi-umbian ini menjadi makanan andalan masyarakat Indonesia untuk bertahan hidup di masa sulit karena penjajahan dan gagal panen kala itu.

BACA JUGA:Demi Keamanan dan Perjuangan, Soekarno Pernah Ketahuan Belanda Berada di Tempat Pelacuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: