Tokoh Inspirasi, 5 Jendral Yang Hidup Sederhana, Dekat Dengan Anggota dan Masyarakat
Tokoh Inspirasi, 5 Jendral Yang Hidup Sederhana, Dekat Dengan Anggota dan Masyarakat--
Gus Dur Presiden Indonesia ke 4 Gus Dur pernah menyinggung nama Hoegeng Imam Santoso sebagai polisi jujur.
Melansir Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah (2021) bertajuk ‘Jenderal Hoegeng Imam Santoso: Kapolri Jujur, Disiplin dan Sederhana Sebagai Teladan Generasi Muda’, Hoegeng enggan menggunakan nama lengkapnya dan lebih memilih dipanggil Hoegeng. Sebab nama panjangnya itu ia rasa berat karena idealisnya.
BACA JUGA:Pangeran Antasari Tokoh Perang Banjar Pemimpin Seluruh Suku Sepanjang Sungai Barito
BACA JUGA:Tokoh Nasional Buya Hamka Putra Sumbar, Seorang Ulama, Wartawan Penulis Karya Sastra
Sejak belia, Hoegeng memang dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berani. Ia adalah Kapolri (1968-1971), Sekretaris Kabinet (Maret hingga Juli 1966), dan Direktorat Jenderal Imigrasi (1961-1964).
Walau sederet jabatan pernah dipegangnya, Hoegeng tak serta merta hidup dalam kemewahan. Bahkan, dirinya hidup sangat sederhana dan cenderung pas-pasan.
Hoegeng enggan dikawal saat bertugas, tidak mau mengambil jatah beras, dan tidak mengizinkan sang istri untuk menjadi ketua Bhayangkari.
Putra Hoegeng, Didit, berujar bahwa keluarganya hidup di sebuah rumah yang disewa per bulan. Selain itu, Hoegeng juga dikenal sebagai polisi jujur yang anti menerima suap. Kepribadiannya itu yang kini menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia. Hoegeng meninggal dunia pada 14 Juli 2004 di Jakarta.
Jenderal Jusuf
Jenderal M. Jusuf adalah mantan Panglima TNI era 1978-1983. Jusuf dikenal sebagai sosok jenderal yang disegani anak buahnya karena hidupnya yang sederhana. Menurut kesaksian para prajurit, Para prajurit Jenderal M Jusuf tak pernah makan malam di restoran mewah. Apa yang dimakan prajurit, itu juga yang dimakan dia.
Jenderal Jusuf menghabiskan waktunya untuk berkeliling dari satu barak ke barak lain. Karena itu dia tahu permasalahan prajurit di lapangan. Berbeda dengan jenderal yang cuma terima laporan di kantor ber-AC, Jenderal Jusuf melihat langsung para prajuritnya. Hal ini dikisahkan wartawan senior Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal Jusuf, Panglima Para Prajurit terbitan Kata Hasta Pustaka tahun 2006.
Kisah yang mengharukan adalah saat dia meninjau asrama di Ambon. Kondisinya sangat menyedihkan. Bocor di sana-sini, bangunannya pun nyaris ambruk. Hal itu sampai membuat jenderal bintang empat itu berpikir keras.
"Aku tak sampai hati melihatnya. Kalau harus dipindahkan ke mana ya?" kata Jenderal Jusuf. Segera saja dia panggil Gubernur Maluku Hasan Slamet. Atas campur tangan gubernur, asrama tentara tersebut dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih baik dan dibangun hingga layak ditinggali.
Jenderal Pranoto
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Pranoto Reksosamodra merupakan jenderal TNI yang hidupnya sangat sederhana dan sangat dicintai prajuritnya. Kesederhanaannya dapat dilihat dari semasa hidupnya jenderal bintang dua yang makan hanya dengan sayur asem dan tempe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: