Kisah Medan Area, Rupanya Sekutu Lebih Arogan dari Belanda, Rakyat Medan Jadi Curiga Ada Apa?

RADARMUKOMUKO.COM - Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Pasukan Sekutu yang terjadi di kawasan Medan, Sumatra Utara. Konflik ini terjadi pada 13 Oktober 1945 hingga April 1946.

Kisah Pertempuran ini melibatkan persatuan rakyat Medan yang berasal dari berbagai suku, seperti Batak, Melayu, Jawa, Minang, Aceh, dan lain-lain.

Latar belakang pertempuran ini adalah  rakyat Medan mencurigai ada apa maksud kehadiran Sekutu.

Rupanya kedatangan mereka sebagai penjajah baru yang menggantikan Jepang, padhal kala itu, Indonesia sudah menyatakan kemerdekaanya

Pasukan sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby ini bertugas untuk melucuti senjata tentara Jepang, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu, seakan menciptakan ketertiban di Medan.

Namun, rakyat Medan tidak semuada itu di percaya, mereka mencurigai bahwa Sekutu bekerja sama dengan Belanda untuk menghambat kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:5 Perang Besar Hadapi Tentara Jepang Yang Dikenal Kejam Saat Menjajah Bangsa Indonesia

BACA JUGA:Perang Batak Bukan Hanya Keras Suaranya, tapi Perlawanannya Terpanjang Dalam Sejarah

Rakyat Medan juga tidak suka dengan sikap arogan dan sewenang-wenang dari pasukan Sekutu yang sering melakukan penyerbuan, penangkapan, dan penembakan terhadap rakyat Medan.

Untuk melawan Sekutu, rakyat Medan melakukan aksi-aksi seperti merebut senjata dari tentara Jepang, mengibarkan bendera merah putih di berbagai tempat, serta mengadakan rapat-rapat raksasa untuk menunjukkan dukungan kepada pemerintah Republik Indonesia.

Rakyat Medan juga selalu mendengarkan pidato-pidato Bung Tomo yang disiarkan melalui Radio Pemberontakan.

Perlawanan rakyat Medan ini berpuncak pada tanggal 10 November 1945, ketika pasukan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran terhadap Medan.

Serangan ini dikenal sebagai Pertempuran Medan Area atau Battle of Surabaya, pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu dengan korban jiwa dari kedua belah pihak.

BACA JUGA:Kisah Perlawanan Ilaga Suku Dani Papua, Dulu Perang Melawan Belanda Kini Indonesia, Ada Apa?

Sumber: