Perjuangan Suku Batak Melawan Belanda: Kisah Heroik Sisingamangaraja XII dan Boru ni Raja
Perjuangan Suku Batak Melawan Belanda: Kisah Heroik Sisingamangaraja XII dan Boru ni Raja--
Ia juga mempertahankan adat istiadat dan kepercayaan tradisional suku Batak yang disebut Parmalim.
Parmalim adalah ajaran yang menghormati Tuhan Yang Maha Esa yang disebut Debata Mulajadi Nabolon. Parmalim juga mengajarkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya suku Batak.
BACA JUGA:Mata Uang Indonesia, Sejak Belanda, Jepang Hingga Lahirnya Rupiah Yang ada Sekarang
BACA JUGA:Orang Pribumi Batalyon Anjing NICA, Perangi Rakyat Sendiri Lebih Kejam dari Belanda
Perlawanan Sisingamangaraja XII mendapat dukungan dari berbagai daerah di Sumatra Utara, seperti Toba, Samosir, Humbang, Pakpak, Karo, dan Mandailing.
Perlawanan ini juga melibatkan perempuan-perempuan pejuang yang disebut Boru ni Raja.
Boru ni Raja adalah istri atau putri dari raja-raja Batak yang ikut berperang bersama suami atau ayah mereka. Mereka tidak hanya bertugas sebagai pengurus rumah tangga atau penyembuh luka, tetapi juga sebagai pejuang yang tangguh dan berani.
Perlawanan Sisingamangaraja XII merupakan salah satu contoh heroisme dan patriotisme bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajahan kolonial Belanda.
Perlawanan ini juga menunjukkan semangat dan identitas suku Batak yang tangguh dan tak kenal menyerah.
Perlawanan ini layak dihormati dan diingat sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: