Kabur dari Kewajiban Pajak dan Kerja Paksa, Suku Limakawatina Mengasingkan Diri Hingga Sekarang

Kabur dari Kewajiban Pajak dan Kerja Paksa, Suku Limakawatina Mengasingkan Diri Hingga Sekarang

Kabur dari Kewajiban Pajak dan Kerja Paksa, Suku Limakawatina Mengasingkan Diri Hingga Sekarang--

RADARMUKOMUKO.COM - Suku Limakatina Pulau Buton secara administratif mereka masuk dalam wilayah Dusun Labundoua yang berada dalam Desa Lambelu, Kecamatan Wakurumba Selatan, Kabupaten Muna Sulawesi Tengah.

Mereka termasuk "masyarakat terasing", yang bermukim di hutan belantara di lembah antara Gunung Ngkamelu-melu dan Kelompok yang juga disebut Liniakawatina, ini termasuk masyarakat terasing, karena minin pengaruh dunia luar.

Kondisi tempat tinggalnya, di hutan belantara di lembah antara Gunung Ngkamelu-melu dan Gunung Kamosopo, sekitar Teluk Tompano.

BACA JUGA:Makin Cantik dengan Leher yang Panjang! Tradisi Suku Kayan Ini Terbilang Cukup Unik

BACA JUGA:Cara Mencari Jodoh Suku Kreung, Gadis Tinggal di Pondok Cinta Bebas Mengajak Tidur Bersama

Masyarakat Limakawatina dahulu termasuk anggota salah satu kadie (kampung otonom) dalam wilayah Kesultanan Buton. Limakawatina berarti lima kementerian, karena kadie ini dahulu memang terdiri atas lima wilayah kecil. 

Suku ini, disebut sengaja mengasingkan diri. Kisahnya Suku Limakawatina semula mengabdi di bawah kekuasaan Kerajaan Buton. 

Kala itu Kerajaan Buton memiliki kebijakan yang harus ditaati penduduk, salah satunya membayar pajak. 

Namun lama kelamaan masyarakat mulai keberatan dan menolak, merasa enggan memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap Kerajaan Buton. 

Akhornya mereka sepakat menolak kewajiban, khususnya membayar pajak. Pembangkangan yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara melarikan diri dari.

BACA JUGA:Suku Brokpa Untuk Hindari Penyakit Menular, Tukaran Istri Untuk Menjaga Keharmonisan Ini

BACA JUGA:Tips Cantik Mempesona, Kulit Kuning Langsat, Mulus dan Ramah Wanita Suku Dayak Turun Temurun

Setelah orang-orang ini sepakat, mereka melarikan diri ke arah dataran tinggi di area Pegunungan Kamosope dan Gunung Langkamelu-melu. 

Aksi tersebut dicap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap raja, sehingga kerajaan pun berupaya mengejar dan menangkap orang-orang Kadie. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: