Presiden Soekarno Miliki 9 Istri dan 11 Anak, Berikut Nama dan Penjelasannya

Presiden Soekarno Miliki 9 Istri dan 11 Anak, Berikut Nama dan Penjelasannya

Presiden Soekarno Miliki 9 Istri dan 11 Anak, Berikut Nama dan Penjelasannya --

1. Guntur Soekarnoputra 

Guntur Soekarnoputra lahir pada 3 November 1944, adalah anak pertama Soekarno dari istrinya yaitu Ibu Fatmawati. Guntur Soekarnoputra tidak tertarik untuk berkecimpung di dunia politik. Ia ingin memanfaatkan nama ayahnya yang berjasa besar terhadap Indonesia. Guntru memilih untuk aktif di balik layar.

BACA JUGA:10 Negara Pertama Yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, 8 Diantaranya Negara Islam

Semasa mudanya, Guntur merupakan aktivis yang aktif dalam dunia pergerakan mahasiswa ketika berkuliah. Sebagai anak pertama, beban Guntur tentu saja berat, menjadi harapan para pendukung Soekarno untuk meneruskan langkahnya. Namun, Guntur tidak memilih jalan itu, dia memilih untuk tidak terlibat dalam dunia politik sama sekali. 

Guntur memiliki anak aktif di dunia politik, Puti Guntur Soekarno yang terpilih menjadi anggota DPR RI Dapil Jawa Timur. 

2. Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri mengikuti jejak sang proklamator yang begitu peduli dengan bangsa, hingga ia mempunyai karier cukup baik di dunia politik. Ia menjadi presiden RI ke-5 yang menjabat sejak Juli 2001 hingga Oktober 2004.

Megawati Soekarnoputri lahir pada 13 Januari 1947. Hingga kini, Megawati masih aktif menjabat sebagai Ketua umum PDI Perjuangan.

3. Rachmawati Soekarnoputri

Rachmawati Soekarnoputri 27 September 1950, ia anak Soekarno yang juga aktif di dunia politik, menariknya dalam politik Rachmawati kerap bersebrangan dengan kakaknya Megawati. 

BACA JUGA:Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, Naskah Asli Ditulis Tangan Soekarno Sempat Dibuang

Rachmawati merupakan pendiri Partai Pelopor dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

4. Sukmawati Soekarnoputri

Sukmawati Soekarnoputri yang juga biasa dipanggil Ibu Sukma juga terjun ke dunia politik, pernah sebagai ketua Partai Nasional Indonesia Marhaenisme.

Perempuan yang lahir pada tahun 1951 sebelumnya mendirikan PNI Soepeni pada tahun 1998. Dalam beberapa kesempatan, Sukmawati kerap menjadi sorotan lantaran sejumlah argumen atau komentarnya yang dinilai penuh kontroversial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: