Pejuang Wanita Raden Nyai Ageng Serang Pemimpin dan Penasehat Perang di Tanah Jawa
Pejuang Wanita Raden Nyai Ageng Serang Pemimpin dan Penasehat Perang di Tanah Jawa--
Pangeran Notoprojo menguasai wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di wilayah Serang yang sekarang berada di wilayah perbatasan Grobogan-Sragen.
BACA JUGA:Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh
Setelah ayahnya wafat Nyi Ageng Serang menggantikan kedudukan ayahnya. Nyi Ageng Serang menikah dua kali, yaitu dengan Hamengku Buwono II dan Pangeran Serang I bernama Pangeran Mutia Kusumowijoyo.
Di Serang, dia melahirkan seorang putra bernama Pangeran Kusumowijoyo atau Sumowijoyo (1794-1852), yang disebut sebagai Pangeran Serang II dalam sumber Belanda.
Dicap oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock, sebagai yang sungguh jahat, tidak berprinsip, dan kecanduan madat.
Sang Nyai juga memiliki seorang putri yang kelak akan menikah dengan anak Sultan Hamengku Buwono II, Pangeran Mangkudiningrat I (1775-1824), yang diasingkan ke Pulau Pinang (1812-1815) dan Ambon (1816-1824) setelah Inggris menyerang Kesultanan Yogyakarta.
BACA JUGA:Ternyata ada 7 Pejuang Asing Ikut Membela Kemerdekaan Indonesia, Ini Alasannya
Pasangan yang terakhir ini punya seorang putra, Raden Tumenggung Mangkudirjo yang kelak akan bergelar Pangeran Adipati Notoprojo atau Raden Mas Papak (1803-1855). Julukan itu diberikan karena jari-jari tengah-tengah kiri sama rata, tanda kebesaran sebagai calon raja.
Nyi Ageng Serang meninggal di Yogyakarta tahun 1828 dan dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo.
Namun, beberapa orang meyakini bahwa makamnya berada di daerah Grobogan yang kini menjadi lokasi Waduk Kedung Ombo, sehingga dibuatlah sebuah makam terapung di waduk tersebut.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: