Tradisi Unik Tambang Waluh Karang Asem Bali, Pemuda Bertarung Harus Pakai Kaki Ini Aturannya

Tradisi Unik Tambang Waluh Karang Asem Bali, Pemuda Bertarung Harus Pakai Kaki Ini Aturannya

Tradisi Unik Tambang Waluh Karang Asem Bali, Pemuda Bertarung Harus Pakai Kaki Ini Aturannya--

RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi unik di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. ada Kebiasaan unik yang dilakukan oleh para pemuda setempat. 

Tradisi ini bernama tamblang waluh, yang merupakan pertarungan kaki antara dua orang laki-laki di perempatan jalan. 

Tradisi ini dilakukan setiap enam bulan sekali, tepatnya dua hari sebelum hari raya Galungan.

BACA JUGA:Polusi Udara di Jakarta Semakin Buruk, Ini Langkah Pemerintah untuk Mengatasinya

Tamblang waluh terdiri dari dua kata, yaitu tamblang dan waluh. 

Tamblang adalah jenis bambu yang merupakan simbol purusha atau laki-laki. 

Sedangkan waluh adalah buah labu yang merupakan simbol pradana atau perempuan. 

Pertemuan antara tamblang dan waluh ini melambangkan proses kelahiran di dunia, atau juga disebut sebagai lingga yoni.

BACA JUGA:Gunakan Bahan Ini Maka Cicak dalam Rumah Akan Kabur, Dijamin Ampuh

Para pemuda yang mengikuti tradisi ini akan berkumpul di Pura Bale Agung sekitar pukul 16.00 Wita. 

Kemudian mereka akan berkeliling di tiga titik perempatan desa, yaitu Banjar Subagan Timbul, 

Banjar Desa, dan Banjar Beji. Di setiap perempatan, mereka akan saling beradu kekuatan kaki dengan cara menendang lawannya satu lawan satu. 

Warga lainnya akan menyaksikan dan bersorak mengitari mereka.

BACA JUGA:Ternyata Panjat Pinang Warisan Kolonial Belanda, Begini Sejarahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: