Menurut Ahli, Harta Karun Titanic Emas dan Perak Masih Terjaga Keindahannya di Dasar Laut, Ini Alasannya
Menurut Ahli, Harta Karun Titanic Emas dan Perak Masih Terjaga Keindahannya di Dasar Laut, Ini Alasannya--
Namun, logam mulia juga bisa terkena pengaruh faktor lain seperti tekanan, suhu, salinitas, dan mikroorganisme.
Misalnya, tekanan tinggi di dasar laut bisa menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk pada logam mulia.
Suhu rendah bisa menyebabkan keretakan atau pecah pada logam mulia.
Salinitas tinggi bisa menyebabkan pengendapan garam atau kotoran pada permukaan logam mulia.
Mikroorganisme bisa menyebabkan biofouling atau pertumbuhan organisme hidup pada logam mulia.
Selain logam mulia, harta karun yang terbuat dari bahan organik seperti kayu, kertas, kain, atau kulit juga bisa terpengaruh oleh kondisi lingkungan di dasar laut.
Bahan organik cenderung lebih mudah terurai atau membusuk karena aktivitas bakteri atau jamur. Bahan organik juga bisa dimakan oleh hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cacing.
BACA JUGA:Akhirnya Terungkap, Ini Alasan Bangkai Kapal Titanic Masih Utuh Meski Berada di Laut Dalam
Oleh karena itu, harta karun seperti piano Steinway yang terbuat dari kayu dan kertas kemungkinan sudah rusak parah atau bahkan tidak ada lagi di dasar laut.
Demikian juga dengan lukisan La Circassienne au Bain yang terbuat dari kanvas dan cat minyak. Harta karun seperti mobil Renault Tipe CB Coupe de Ville yang terbuat dari campuran besi, kaca, karet, dan kulit kemungkinan sudah mengalami kerusakan yang beragam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harta karun Titanic yang tenggelam di dasar laut tidak luput dari pengaruh karat dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Beberapa harta karun mungkin masih bisa ditemukan dalam kondisi yang cukup baik, tetapi beberapa lainnya mungkin sudah rusak parah atau bahkan lenyap.
Harta karun Titanic memang menyimpan sejarah dan nilai yang luar biasa, tetapi mereka juga menghadapi tantangan dan ancaman yang besar di bawah laut.
Seperti tekanan udara serta binatang seran dan cacing yang mengerikan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: